Sukses

Donat 'Termahal di Dunia' Berharga Rp 1 Juta, Apa Istimewanya?

Dibuat dengan cita rasa tinggi dan bahan pilihan sang koki.

Liputan6.com, New York - Berbentuk lingkaran, berlapis emas dan berharga mahal. Namun, benda itu bukan cincin yang dipakai di jari melainkan donat  untuk dimakan.

Sebuah restoran di New York membuat maha karya donat. Isinya tak sembarang selai buah, namun selai sampanye dan dilapis dengan kertas emas (khusus makanan) 24 karat.

Harganya? 1 donat 'cuma' US$ 100, atau kurang lebih Rp 1,34 juta. Dan kalau mau lebih 'murah' lagi, belilah satu lusian alias 12 biji, karena harga totalnya 'hanya' US$ 1.000.

Donat itu dibuat oleh Bjorn DelaCruz, seorang chef papan atas di Manila Social Club di Brooklyn New York.

Alasan dirinya membuat donat itu sederhana. Panganan berbentuk cincin itu dinamai Golden Cristal Ube Donat setelah bertemu dengan pembuat bir yang tengah menciptakan bir manis. Saat ia membuat minuman itu, terlihat kerlip-kerlip debu emas bertaburan.

Melihat taburan tersebut seperti mendapatkan wangsit camilan apa yang pantas dibuat untuk merayakan tahun baru. Apalagi saat itu, Bjorn baru saja mencicipi sebuah sampanye rasa baru dengan donat sebagai kudapannya. Dan Bjorn memilih ubi ungu (ube) sebagai bahan dasar donat dibanding kentang.

"Aku memilih sampanye jenis Christal dibanding jenis lainnya, karena rasanya pas jika dipadukan dengan adonan ubi ungu," kata Bjorn seperti dilansir dari Telegraph, Kamis (7/1/2016).

"Buatku, donat itu tak sekedar mengkilat dan keemasan, namun bercita rasa lezat dengan jeli di dalamnya," ujarnya lagi

Adonan manis itu diisi dengan selai ubi ungu dan selai dari sampanye, juga dilapisi emas (bisa dimakan) 24 karat.

Bjorn bersikukuh panganannya itu bukan sekedar mainan belaka.

"Ini kudapan sungguhan. Dan buatku, rasanya luar biasa! Bukan sekedar bahannya yang mahal, tapi cobalah, rasanya benar-benar lezat," bela Bjorn.

Jika tertarik, ia akan membuatnya berdasarkan pesanan dan... akan diantar sendiri olehnya. Bagaimana, tertarik?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini