Sukses

Kisah Horor Rumah Mewah Saksi Bisu Pembunuhan Keji

Bangunan bertingkat tiga bergaya Spanyol ini menyimpan kisah horor mengerikan di masa lalu...

Liputan6.com, Los Angles - Rumah itu seharusnya menjadi tempat bernaung keluarga penuh cinta yang aman. Bangunan tingkat tiga bergaya Spanyol itu terletak di perbukitan Los Angels, AS. Berada di tengah kompleks perumahan mewah, seharusnya menjadi lokasi yang membanggakan.

Namun, tidak bagi rumah Los Feliz di jalan 2475 Glendower Place. Hal itu disebabkan karena ia mempunyai sejarah berdarah yang kelam dan banyak tetangga serta pengunjung merasa ngeri, membayangkan apa yang telah terjadi di dalam rumah itu.

Semua berawal pada 6 Desember 1959. Sebuah kisah tentang orang terakhir yang menghuni bangunan mewah itu.

Mengapa pemilik selanjutnya tak pernah menempati rumah itu. Mengapa para tetangga merasa dihantui bangunan itu. 

Simak kisahnya, seperti Liputan6 lansir dari News.com.au, Senin (21/12/2015)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

'Kembali Tidur, Ini Cuma Mimpi Buruk'

Harold Parelson berdiri di sebelah ranjang tempat ia dan istrinya Lilian berbagi. Lilian terlelap di kasur itu sehingga ia tak mungkin melihat Harold membawa martil di tangannya.

Semenit kemudian, nyawanya meregang di tangan orang terkasih. Koroner mengatakan ia meninggal bersimbah darah. Harold memukul remuk kepala belahan jiwanya dengan martil itu.

Lalu, ia menuju kamar anak perempuannya, Judye dan melakukan hal yang sama seperti kepada Lilian.

Namun, pukulannya tidak mematikan. Perempuan malang itu terbangun, dan menjerit. Tetangga mendeskripsikan 'seperti suara hewan liar berteriak.'

Bagaimanapun, Judye berhasil selamat. Ia berlari ke segala arah di rumah itu dengan darah segar mengucur dari kepalanya. Ia berhasil kabur dan berlari ke salah satu rumah tetangganya memohon bantuan.

Suara jeritan Judye terdengar oleh kedua adiknya, Debbie dan Joel yang masih berusia 11 dan 13 tahun.

"Kembali tidur, itu hanya mimpi buruk," kata Harold kepada dua buah hatinya yang terbangun.

Ia lalu menenggak segengam pil dan meminum segelas minuman keras. Ia ditemukan tak sadar saat polisi datang dan dinyatakan tewas saat paramedis datang.

Setelah kejadian mengerikan itu, penyidik menemukan bahwa Harold Parelson mengalami kesulitan keuangan. Ia pernah melakukan tindakan bunuh diri, tapi sang istri berhasil mencegahnya.

Namun, tak ada yang menyangka, ia mampu melakukan tindakan luar biasa keji.

3 dari 4 halaman

Pohon Natal di Pojok Ruangan

Bocah-bocah yatim piatu itu lalu diasuh oleh keluarga Lilian. Rumah saksi bisu kekejian sang ayah dijual setahun setelah insiden lewat sebuah lelang yang dimenangkan oleh sepasang suami istri. Namun keduanya tak pernah muncul. Rumah itu selalu kosong.

Bangunan itu seakan membeku dalam waktu.

Di dalam bangunan, furnitur ala retro masih berada di tempatnya. Seprei menutupi seluruh mebel. Bahkan TV hitam putih masih berdiri di tengah ruang keluarga.

Mirip kisah horor, kendati tak ada setitik darahpun tersisa. Di ruang keluarga, misteri menyelimuti, bagaimana beberapa barang masih bisa berada di situ.

Menurut Jeff Maysh seorang cenayang, beberapa barang itu bukan milik keluarga Perelson. Seperti kotak makan yang bertanggal 1950 an, dan majalah tahun 1960an. Ia mengatakan mungkin ada keluarga pernah tinggal di situ dan tak pernah diberi tahu tentang sejarah berdarah rumah tersebut.

Jika benar, bisa dikatakan memang ada keluarga yang pernah tinggal di situ. Hal itu terlihat dari... mengapa mereka tiba-tiba meninggalkan rumah itu tanpa membenahi barang-barangnya. Dan kemungkinan besar, keluarga yang tinggal di situ adalah si pemenang lelang.

Bahkan, sebuah pohon natal di pojok ruangan dan kotak hadiah masih terbungkus rapi. Apapun yang membuat keluarga itu pergi, yang pasti mereka meninggalkan bangunan itu dengan terburu-buru.

Menurut keterangan tetangga, pasangan itu lalu mewariskan rumah mewah yang berada di pojokan itu. Namun, sang anak tidak pernah tinggal di situ dan mengatakan bahwa bangunan itu dijadikan gudang.

Kendati demikian, dari luar, bangunan itu cukup terpelihara, meski rumput kering dan tak beraturan.

4 dari 4 halaman

'Arwah Menghantui'

Salah seorang tetangga, Sheree Waterson pernah iseng memasuki rumah itu. Namun, ia digigit oleh seekor laba-laba hitam saat ingin masuk ke dalam rumah. Akibatnya, alarm bangunan itu berbunyi.

Ia segera kabur dari rumah itu, tanpa mengetahui siapa yang mematikan alarm itu.

Sejak saat itu, alarm di rumahnya sering berbunyi, seakan-akan ada arwah balas dendam.

"Dua malam kemudian, alarm pintu belakangku berbunyi terus-menerus. Namun tak ada siapapun, aku seperti diikuti oleh arwah yang balas dendam," kata Sheree.

Tetangga lain memilih untuk tidak berkomentar. Jude Margolis mengatakan bahwa rumah itu adalah saksi bisu kejahatan.

"Aku tidak peduli, yang pasti, rumah itu terkunci dan tertutup selamanya. Sudah tak ada yang perlu aku katakan lagi," ujarnya. Jude telah pindah dari lingkungan itu dan mengatakan betap peristiwa itu kerap menghantuinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.