Sukses

Perang Kata Berlanjut, Jeb Bush Sebut Trump Tidak Intelektual

Bush, mencerca kebiasaan Trump yang suka mencela kelompok besar dalam masyarakat, mulai dari umat Islam hingga kaum wanita.

Liputan6.com, Contoocook - Perang kata antara 2 kandidat presiden dari Partai Republik, Jeb Bush dan Donald Trump berlanjut dan makin memanas. Bush yang sempat disebut Trump sebagai orang yang 'bodoh' melalui Twitter pada Sabtu kemarin balik membalas celaan itu.

Bush, yang berbicara pada pertemuan di Balai Kota Contoocook, New Hampshire, mencerca kebiasaan Trump yang suka mencela kelompok besar dalam masyarakat, mulai dari umat Islam hingga kaum wanita.

"Satu hal lainnya, aku harus mengeluarkan ini dari dadaku, Donald Trump adalah 'brengsek'," tegas Bush seperti dikutip The Guardian, Minggu (20/12/2015).

Tawa dan tepuk tangan kerumunan orang di Contoocook pun pecah mendengar ucapan Bush.

Setelah berbulan-bulan diejek oleh miliarder real-estate yang telah berulang kali mengutuk dirinya sebagai calon presiden yang 'berenergi rendah', mantan Gubernur Florida ini memilih perdebatan para calon presiden dari Republik pada Selasa lalu untuk memulai perlawanan.

Saat debat di Las Vegas, Bush mengatakan kepada Trump: "Anda tidak bisa menghina orang lain sebagai jalan menuju kursi kepresidenan." Hal yang sama kemudian dia ulangi dalam pertemuan di New Hampshire.

Hispanik hingga Muslim

Ucapan itu dilontarkan Bush menjawab pertanyaan tentang kecacatan yang diajukan oleh seorang pria penderita Sindrom Asperger.

"Anda tidak bisa meremehkan perempuan, hispanik atau orang-orang cacat. Apakah dia bercanda?" lanjut Bush mengacu pada kontroversi ucapan Donald Trump yang disebut pernah menghina wartawan difabel.

Tak hanya itu, Bush juga menyindir ide Trump yang akan melarang semua Muslim memasuki AS. "Saya berpikir Trump tidak tahu orang-orang Kurdi itu adalah Muslim. Dia tidak memiliki banyak rasa ingin tahu soal intelektual. Ini berarti Kurdi yang berperang (melawan ISIS) tidak akan diizinkan untuk datang ke negara ini," sindir Bush.

Karena itu, Bush menyerukan orang-orang agar mereka tidak memilih Trump. Menurut dia, calon itu tidak akan mewakili Partai Republik sebagai Capres AS.

"Kami harus menolak. Dan saya harap Anda akan menolaknya dengan (memberikan) voting untuk saya. Orang seperti itu tidak harus menjadi calon (presiden) dari partai besar kami. Itu bukanlah cara kita meraih kemenangan," ujar Bush.

Dalam salah satu jajak pendapat terbaru untuk Fox News yang dilakukan sejak debat Partai Republik pada Selasa lalu, Trump telah meningkatkan dukungan di kalangan pemilih Partai Republik dengan 39%. Ted Cruz juga meningkat, meskipun jauh di belakang dengan 18%. Sementara Marco Rubio dan Ben Carson tergelincir, demikian pula Jeb Bush yang terjebak di angka 3%.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini