Sukses

Top 3: Aksi Pencegahan Bunuh Diri Ala Korea Terpopuler

Aksi mencegah tindakan bunuh diri ini membuat penasaran dan menjadi populer.

Liputan6.com, Jakarta - Guna mencegah tindakan bunuh diri yang cukup sering terjadi di Korea Selatan, pusat pemulihan Hyowon di Seoul mengajak sejumlah orang untuk menghadiri pemakaman mereka sendiri.

Juru foto Françoise Huguier dari Prancis kemudian menciptakan karya rangkaian foto mengenai cara pemulihan orang-orang yang mengalami tekanan, agar mencegah mereka melakukan bunuh diri.

Berita tersebut membuat penasaran pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Rabu (16/12/2015), termasuk detik-detik mobil yang tengah melintas dan tersambar petir dan bisnis mengerikan di Tiongkok yang menjadikan jasad manusia 'sandera'.

Selengkapnya dalam Top 3 Global:

1. Masuk ke Peti Mati, Eksperimen Cegah Bunuh Diri

Suatu pusat pelatihan Korea Selatan menawarkan cara unik pencegahan bunuh diri. (Sumber Françoise Huguier via CNN)

Dikutip dari CNN, Korea Selatan termasuk di antara 34 negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang memiliki angka bunuh diri yang tinggi. Secara khusus, kaum muda menghadapi tekanan untuk menjadi juara di sekolah, lulus ujian masuk universitas, dan kemudian mendapatkan pekerjaan yang hebat.

Sebuah pusat pemulihan kemudian menawarkan cara mencegah tindakan bunuh diri yang cukup sering terjadi di Korea Selatan. Pusat Pemulihan Hyowon di Seoul ini mengajak sejumlah orang untuk menghadiri pemakaman mereka sendiri.

Para peserta datang ke pusat pemulihan itu karena kesadaran sendiri ataupaun setelah dirujuk oleh dokter. Sebagaimana halnya pendiri pusat pemulihan itu, mereka merasa cara itu menawarkan kematian ekperimental supaya lebih menghargai kehidupan.

Selengkapnya...

2. Detik-detik Rekaman Mobil Tersambar Petir

Seorang pria tidak sadar telah merekam kejadian mobil tersambar petir.

Tersambar petir bukanlah pengalaman yang sering terjadi dalam keseharian manusia. Lebih lagi jika mengalaminya dan masih bisa hidup untuk menceritakan kisahnya.

Seorang pria bernama Jason Tait di Weston, New South Wales yang mengalami kejadian langka tersebut pada 10 Desember 2015, sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Ketika itu Jason hendak bergegas memindahkan mobil seorang temannya dari hujan es menuju tempat teduh.

Rekan kerjanya Tim McDonald merekam kejadian itu dengan ponselnya, sementara Tait memindahkan kendaraan milik Marvin menuju teduhan.

Tayangan tersebut memperlihatkan mobil tersambar petir yang menggelegar, yang diduga mengenai atap sisi penumpang.

Selengkapnya...

3. Bisnis Mengerikan di Tiongkok: Jasad Manusia Dijadikan 'Sandera'

Para nelayan menuntut bayaran 18 ribu yuan atau Rp 39 juta sebagai imbalan mengevakuasi jasad Deng (SCMP)

Tiga hari setelah bunuh diri, jasad sopir taksi berusia 25 tahun itu masih mengambang di sungai. Diikat di sebuah batu agar tak hanyut.

Keluarganya tak kuasa mengevakuasi jenazahnya, bahkan menyentuh sekalipun. Itu hal tabu. Ketidakberuntungan diyakini akan menimpa mereka jika melakukannya.

Namun, para nelayan yang ada di sana tak sudi meminggirkan jasad Deng cuma-cuma. Mereka menuntut bayaran 18 ribu yuan atau Rp 39 juta -- jumlah yang terlalu besar untuk keluarga sederhana itu.

Dan selama 3 hari, keluarga Deng menanti di pinggir sungai, menangis, dan meminta belas kasih para nelayan di sana. Pemandangan nelangsa, saat ayah, ibu, dan adik korban bercucuran air mata sambil memandang jasad yang terapung itu, terekam kamera.

Ayah Deng mengaku, ia sudah memohon sedemikian rupa agar para nelayan mengevakuasi jasad putranya. Namun mereka menolak melakukannya tanpa bayaran.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini