Sukses

Pengelola Uang ISIS Tewas Dibom AS

Kolonel Warren menyebut Abu Salah sebagai warga negara Irak kelahiran tahun 1973.

Liputan6.com, Baghdad - Pengelola uang kelompok ISIS tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh pasukan koalisi pimpinan AS.

"Muwaffaq Mustafa Mohammed al-Karmoush alias Abu Salah dan 2 pejabat tinggi ISIS lainnya tewas dalam serangan yang berlangsung dalam beberapa pekan terakhir," kata juru bicara militer AS, Kolonel Steve Warren dalam percakapan video jarak jauh dari ibu kota Irak, Bagdad seperti dikutip dari BBC, Jumat (11/12/2015).

Namun pihak militer AS tidak memerinci lebih lanjut.

Abu Salah adalah nama samaran dari Muwaffaq Mustafa Mohammed al-Karmoush. Ia muncul dalam daftar pencarian Counter Terrorism, Departemen Keuangan AS.

Kolonel Warren menyebut Abu Salah sebagai warga negara Irak kelahiran tahun 1973, dan merupakan salah satu anggota paling senior dan berpengalaman dari jaringan keuangan kelompok militan itu.

"Terbunuhnya Abu Salah dan para pendahulunya akan melemahkan pengetahuan serta keahlian yang dibutuhkan dalam mengoordinasikan dana dalam organisasi jaringan tersebut," tutur Kol Warren.

Warren menambahkan, para pemimpin lainnya yang tewas adalah Abu Mariam, pejabat penting ISIS yang bertanggung jawab untuk berbagai aksi pemerasan, dan Abu al-Waqman Tunis, yang mengoordinasikan penempatan orang, senjata dan informasi.

"Tiga tewas dalam serangan operasi militer pasukan koalisi untuk menghancurkan infrastruktur keuangan Isil (ISIS) ini," tutur utusan khusus presiden untuk koalisi global melawan ISIS, Brett McGurk melalui Twitter.

Pasukan koalisi telah melakukan serangan udara terhadap gerilyawan ISIS di Irak dan Suriah, selama lebih dari setahun. Seorang pemimpin lain kelompok militan itu juga dilaporkan tewas baru-baru ini oleh serangan di Libia.

Pada Senin 7 Desember, Pentagon memastikan serangan udara AS telah menewaskan seorang pemimpin senior ISIS di Libia.

"Abu Nabil tewas setelah pesawat jet F-15 menargetkan sebuah kamp yang ditempatinya di sebelah timur Kota Derna pada 13 November," demikian jelas Pentagon melalui pernyataannya. (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.