Sukses

Penampakan Mengerikan Sekaligus Indah Erupsi Gunung Etna

Setelah dua tahun 'tenang', gunung itu menghamburkan bara lava bercampur debu yang menghasilkan percikan kilat. Dahsyat...

Liputan6.com, Sisilia - Malam hari pada Kamis, 3 Desember 2015 di langit Sisilia begitu memukau. Pemandangan yang indah sekaligus mengerikan itu kali ini dipersembahkan oleh erupsi Gunung Etna. Setelah 'vakum' selama 2 tahun, tak disangka gunung berapi itu memuntahkan abu vulkanik kembali.

Kendati demikian, aktivitasnya telah terasa pada bulan lalu. Namun, sebagian besar orang tak mengira aksi gunung berapi setinggi 10.925 meter itu kali ini begitu memukau, seperti dilansir dari Daily Mail, Jumat (4/12/2015).

Menurut para ahli vulkanik, erupsi kali ini berasal dari kawah baru yang terbentuk pada letusan tahun 1945. Tempat yang sama meletus dua tahun lalu.

Berikut ini rekaman Etna muntahkan lava.

Gunung Etna adalah gunung berapi tertinggi di Eropa dan sering kali erupsi. Letusan besar terakhir terjadi pada 1992. Gunung berapi Etna ternyata masih memiliki aktivitas seismik yang konstan.

Pada letusan 2013, menurut para ahli, merupakan semburan lava yang paling besar dan pernah dimuntahkan oleh Etna. Sebuah catatan menuliskan pertama kali gunung itu meletus terjadi saat 500 tahun lalu.

Berbeda dengan tahun 2015, Etna begitu 'lembut', jauh berbeda dengan letusan 2013. Saat itu tanda-tanda Etna ingin mengeluarkan lavanya diawali oleh gempa.

 

Sejarah Letusan Etna

Letusan Etna telah didokumentasikan sejak 1.500 Sebelum Masehi, ketika warga sipil terpaksa bermigrasi demi keselamatan. Sejak itu, telah ada lebih dari 200 letusan, hampir tidak terdeteksi untuk bencana.

Pada 122 Sebelum Masehi, letusan eksplosif memuntahkan begitu banyak abu ke Kota Catania. Bencana itu menghancurkan ratusan rumah dan membebaskan penduduk kota itu dari membayar pajak ke Roma selama 10 tahun.

Letusan paling kuat sampai saat ini berada pada 1669. Semburan lava dari puncak mengalir mencapai laut lebih dari 16 kilometer jauhnya. Bencana itu membuat upaya para pemimpin kota untuk mengontrol aliran lava menjadi sia-sia.

Letusan besar lainnya terjadi pada 1852, menghasilkan lebih dari 2 miliar kaki kubik lava dan 'menelan' lebih dari 3 mil persegi dasar gunung berapi. Sementara letusan terpanjang dimulai pada 1979 dan berlangsung selama 13 tahun.

Letusan dalam periode berturut-turut juga sempat terjadi pada 1991 selama 2 tahun.

Lebih dari 25 persen penduduk Sisilia di lereng Etna bergantung hidup dengan sumber utama pendapatan dari pulau itu. Pulau yang memiliki pertanian yang subur karena kaya tanah vulkanik. Selain itu, pulau itu juga menjadi lokasi pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan.**

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.