Sukses

Bahan Peledak Ditemukan di Rumah Penembak Massal California

Liputan6.com, California - Kepolisian California telah memastikan dua nama tersangka penembakan massal di San Bernardino yang menewaskan 14 orang di sebuah pusat layanan sosial dan melukai 21 lainnya.

Seorang petugas polisi terluka akibat tembak menembak itu, tapi lukanya tidak parah.

Kedua tersangka, sepasang laki-laki dan perempuan, Syed Rizwan Farook berusia 28 tahun dan Tashfeen Malik 27 tahun. Mereka tewas dalam baku tembak dengan 20 polisi. Keduanya menembakkan 76 butir amunisi kepada petugas yang dibalas dengan 380 peluru.

Mereka mempersenjatai diri dengan senapan serbu dan senapan semiotomatis serta memakai pakaian bergaya militer.

Di dalam rumah Farook di Redlands, polisi mengatakan mereka menemukan peralatan untuk membuat bom, senjata dan ribuan amunisi.

Menurut David Bowdich dari kepolisian Los Angeles, motif serangan belum dapat dipastikan. Tetapi polisi federal Amerika, FBI, mempertimbangkan dua kemungkinan: terorisme atau ketidakpuasan kerja.

Pihak berwenang masih mencari tahu mengapa pasangan suami istri yang memiliki bayi perempuan itu melakukan penembakan massal. Kepala polisi setempat, Jarrod Burguan menduga kuat serangan itu direncanakan dan pasangan ini juga berencana melakukan serangan lain.

"Penembakan ini menyebabkan keluarga korban, teman dan rekan kerja mengalami tragedi yang sangat besar dan mengerikan...," kata Sheriff John McMahon seperti dikutip dari BBC, Jumat (4/12/2015).

"Kita harus kuat dan saling mendukung setiap individu yang terpengaruh serangan tak masuk akal ini."

Sejauh ini polisi cukup yakin bahwa hanya ada 2 pelaku penembakan. Meski terlihat ada orang ketiga dari tempat kejadian perkara, tetapi mereka menyatakan belum mengetahui keterlibatannya.

Pihak berwenang menyatakan senjata mereka dibeli secara legal tapi tak menjelaskan bagaimana bisa berada di tangan pelaku.

San Bernardino adalah sebuah kota berpenduduk sekitar 200.000 orang terletak sekitar 100 km sebelah timur Los Angeles. The Inland Regional Center, tempat terjadinya penembakan pada Rabu 2 Desember, menyediakan jasa bagi orang dengan kesulitan perkembangan mental, namun penembakan tampaknya tak berhubungan dengan itu.

Insiden penembakan massal mematikan di AS, sejak 26 orang tewas di sebuah sekolah di Newtown, Connecticut pada tahun 2012.

Nama-nama korban kini dilaporkan telah dirilis oleh penyidik San Bernardino. Korban termuda dilaporkan berusia 26 tahun, sementara yang tertua 60 tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.