Sukses

Arab Saudi Bantah Eksekusi Kuda 'Gay' Seharga Rp 167 Miliar

Kuda pacu itu dianggap menyimpang, karena kedapatan tengah berhubungan seks dengan sejenisnya.

Liputan6.com, Kairo - Kerajaan Arab Saudi menyangkal tudingan yang dialamatkan pada mereka, terkait dugaan eksekusi kuda gay yang disebut-sebut seharga 8 juta poundsterling atau sekitar Rp 167 miliar.

Kuda pacu itu konon dianggap menyimpang, karena kedapatan tengah berhubungan seks dengan sejenisnya.

Kasus yang membuat heboh tersebut kemudian dibawa ke komisi anti-kejahatan atau Committe of Propagation of Virtue and Prevention of Vice, yang dilaporkan menandatangani surat perintah untuk mengeksekusi kuda itu dan mempublikasikannya ke televisi.

"Ketika dilaporkan kepada pihak berwenang, kuda itu dengan cepat 'dibekuk' dan diisolasi. Itu adalah pesan yang tegas bahwa homoseksualitas, dalam bentuk apapun, tidak akan ditoleransi oleh pihak kerajaan," demikian dilaporkan Gulf News yang dikutip dari Daily Mail dan dimuat Kamis (3/12/2015).

Namun para pejabat Saudi dilaporkan membantah mereka telah membunuh kuda pejantan itu.

Informasi soal eksekusi kuda 'gay' tersebut kali pertama muncul di sebuah situs media Amerika Serikat, yang mengutip keterangan seorang sumber anonim.

"Kami harus melindungi kerajaan dari 'infeksi' tersebut, dengan segala cara yang memungkinkan. Termasuk melindungi hewan kami. Kami akan berkorban, jika perlu, untuk melindungi kemurnian Tanah Suci," kata seorang pejabat di kepolisian syariat yang tak disebutkan identitasnya.

Menurut penuturan polisi tersebut, Arab Saudi mengeksekusi antara 25.000 sampai 35.000 hewan diduga gay setahun, termasuk unta, kucing dan anjing.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada bukti sahih soal benar tidaknya eksekusi tersebut dilakukan. Masih diragukan kebenarannya. Apalagi, situs yang kali pertama memuat kabar itu bukan media ternama. 

Media yang sama pernah memberitakan kisah seorang nenek yang membuat mantel dari bulu kucing, milik para tetangganya. Atau, kapal Nazi yang terdampar di pantai Argentina, setelah 70 tahun dinyatakan hilang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini