Sukses

Mulia, Perempuan Ini Asuh Anak Angkat yang Lumpuh selama 37 Tahun

Kisah mengharukan pengasuh yang merawat seorang anak lumpuh selama 37 tahun sejak diterlantarkan orangtuanya bikin netizen menangis.

Liputan6.com, Fujian - Kisah mengharukan seorang wanita berusia 81 tahun dari Fujian, yang telah merawat seorang anak selama 37 tahun yang telah diterlantarkan orang tuanya sendiri belum lama ini telah membuat jutaan pasang mata berkaca-kaca melalui media online.

Menurut media setempat, Zhuang Moli, 37 tahun lalu bekerja sebagai pengasuh bagi sepasang suami-istri. Keduanya hidup di Hong Kong namun kembali ke kampung halaman mereka untuk melahirkan.

Zhuang telah berpaling kepada pemerintah untuk dana--ditambah pemasukan yang didapatinya dari mengumpulkan sampah. (Shanghaiist)

Malangnya, bayi yang baru dilahirkan mengalami kelumpuhan dan menderita atrofi otot pada seluruh tubuhnya. Karena badannya yang kurus membuat kepalanya terlihat lebih besar-- ia mendapatkan julukan 'Big Head' atau 'si kepala besar.'

Ketika berusia 1 bulan, orangtuanya putus asa dan meninggalkannya di desa untuk kembali ke Hong Kong.

Dilansir dari Shanghaiist, Rabu (2/12/2015), beruntung pengasuhnya yang berdedikasi tinggi tidak lantas ikut-ikutan menelantarkannya. 

Sebaliknya, dia membawa ke kampung halamannya dan membesarkannya di situ selama 37 tahun-- kendati tetap harus memberikan dukungan kepada keluarganya sendiri.

Zhuang kembali kampung halaman dan membesarkannya di situ selama 37 tahun. (Shanghaiist)

Keluarga miskin itu bahkan mengalami masa yang sangat sulit ketika suami Zhuang meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.

Demi merawat adopsinya-- Zhuang meminta bantuan dana pemerintah -- menambah pemasukan yang didapatnya dari mengumpulkan sampah.

Keduanya hingga kini hidup bersama di sebuah dapur sementara berukuran 10 meter persegi. Zhuang telah menolak undangan untuk hidup dengan keluarga besarnya karena cemas akan dampak yang terjadi jika 'si kepala besar' dipindahkan.

Zhuang telah menolak undangan untuk hidup dengan keluarga-- namun cemas dengan dampak yang terjadi jika 'si kepala besar' dipindahkan. (Shanghaiist)

Anak tertua Zhuang belum menikah dan kini tinggal di kuil -- sementara putra ketiganya dan anaknya mengidap sakit kejiwaan.

Kesehatan Zhuang juga tidak sebaik dulu. Belum lama ini ia diderita penyakit dan harus beristirahat di rumah sakit untuk sementara waktu.

Saat masa pemulihan tersebut-- dia harus mengandalkan menantu perempuannya untuk mengurus 'si kepala besar'

"Ayam dan bebek patut diselamatkan-- tak berbeda dengan manusia. Ketika aku bertemu dengannya, aku sadar, aku tidak bisa menyerah begitu saja," ungkap perempuan berhati mulia itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.