Sukses

Perkenalkan Talking Barbie, Boneka Cantik yang Bisa Bicara

Mattel mengeluarkan Hello Barbie, boneka Barbie yang bisa menjawab jika diajak bicara anak-anak. Aktifis anak menganggap boneka ini bahaya.

Liputan6.com, Washington - Boneka Barbie kini ada bukan hanya untuk didandani, namun juga untuk diajak ngobrol dua arah atau berkomunikasi. Namun ide jenius yang digagas Mattel itu dinilai mengkhawatirkan aktifis anak.

Boneka cantik berteknologi tinggi 'Hello Barbie' itu kemungkinan akan diburu pada musim liburan ini. Sebab kehadirannya berbeda dari biasanya, di mana anak-anak bisa mengajak berkomunikasi.

Untuk membuat mereka menjawab pertanyaan yang diajukan anak-anak, boneka itu memerlukan sambungan internet atau wi-fi dan masuk dalam server cloud, seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (1/12/2015).

Bagi grup aktivis dari AS, Campaign for a Commercial-Free Childhood, bahaya ancaman privasi dari boneka barbie berbicara itu tak setara dengan kesenangan yang ditawarkan.

"Anak-anak akan bermain dengan boneka dan mengungkapkan detail intim mengenai kehidupan mereka. Namun Hello Barbie tidak mampu menjaga rahasia-rahasia itu," beber grup itu dalam sebuah pernyataan.

 

"Semua yang anak Anda katakan disimpan dalam penyimpan cloud, yang akan disampaikan dan dianalisis oleh Toy Talk, partner teknologi Mattel."

"Karyawan ToyTalk dan perusahaan partner mendengarkan rekaman pembicaraan anak-anak --Toy Talk bahkan tidak mengatakan siapa partner mereka."

Kelompok pembeli menganggap Barbie terbaru ini bisa menjadi alat marketing. Benda ini menjadi alasan di balik mainan teknologi tinggi yang bisa menekan kreatifitas.

"Anak-anak seharusnya menggunakan inisiatif dan kreatifitas mereka sendiri dalam 'percakapan' dengan boneka, memberikan kepribadian dan membangun hubungan," jelas grup itu.

"Programer dan algoritma Barbie, Mattel, dan Toy Talk mengendalikan percakapan, merusak permainan kretifitas yang penting bagi perkembangan anak-anak.

Untuk memperburuk masalah, organisasi itu mengatakan Hello Barbie bisa menjadi target menggoda bagi para peretas yang bisa mengakses data yang disimpan keluarga di peralatan rumah tangga dan jaringan lewat boneka.

Hello Barbie dikhawatirkan akan undang peretas. (foto: Supplied)

Grup pun mewanti orangtua untuk jauh-jauh dari boneka, dan pada awal bulan meluncurkan kampanye online dengan mengajak pengguna menggunakan tagar #HellNoBarbie.

Mattel tidak merespons permintaan untuk berkomentar, namun Toy Talk menunjukkan pada tulisan blog yang diunggah akhir November bahwa banyak fitur keamanan yang sudah diintegrasi dalam desain Hello Barbie.

"Kami tidak melihat ada siapapun yang mampu mengakses password Wi-Fi atau data audio anak-anak Anda," ucap perusahaan itu.

Menurut Toy Talk, password disimpan dalam bagian perangkat keras boneka dan tak ada percakapan yang disimpan dalam boneka.

Perusahaan pembuat boneka itu juga menambahkan bahwa data yang disimpan tidak pernah digunakan untuk kepentingan mengiklankan, dan boneka sudah mendapat sertfikat mematuhi aturan Children’s Online Privacy Protection Act.

Untuk mengalamatkan kekhawatiran akan keamanan, Mattel dan Toy Talk meluncurkan "bug bounty program", di mana periset keamanan siap membantu menyingkap potensi bahaya dari produk tersebut.

Toy Talk menambahkan, bahwa perusahaan berharap anak-anak bisa menyambut baik kehadiran boneka barbie berbicara itu.

"Mattel dan Toy Talk menciptakan boneka ini karena permintaan nomor satu dari anak-anak adalah untuk bisa berbicara pada Barbie," ungkap perusahaan itu. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini