Sukses

Astaga, Ongkos Parkir Ini Mencapai Rp 77,75 Juta

Ongkos parkir di pusat kota-kota metropolitan memang tinggi, tapi tagihan parkir yang satu ini mengejutkan pemilik mobil.

Liputan6.com, London - Seorang pegawai Balai Kota terkejut ketika membaca tagihan parkirnya yang fantastis. Luar biasa mahal.

Tak tanggung-tanggung, tagihannya mencapai 3.731 pound sterling atau senilai Rp 77,75 juta untuk parkir selama 6 jam.

Dikutip dari Evening Standard pada Selasa (1/12/2015), disebutkan bahwa si insinyur perangkat lunak Manish Wadhwani itu tengah membawa keluarganya ke acara Winter Wonderland di pusat kota London.

"Reaksi pertamaku saat itu adalah menjerit kaget. Aku belum pernah mengalami seperti ini sebelumnya. Sungguh suatu plesiran Natal yang paling mahal," kata Wadhwani.

Pada Minggu sore itu, Wadhwani sedang mengunjungi atraksi di kawasan Hyde Park itu bersama dengan istri, putranya yang berusia 3 tahun, dan orangtuanya yang datang dari India.

Menurutnya, ia sudah memesan parkir seharian penuh seharga 5 pound sterling sekitar Rp 104 ribu di tempat parkir NCP di Portland Square. Tapi ketika ia keluar dari fasilitas itu sekitar 5 jam kemudian, ia ditagih ongkos parkir sebesar 3.731 pound sterling.

Pria ini dikejutkan dengan ongkos parkir senilai lebih dari Rp 77,75 juta untuk parkir selama 6 jam. (Sumber Evening Standard)

Pada awalnya NCP mengatakan kepadanya bahwa transaksi itu tidak dapat dibatalkan, dan ia bisa terkena biaya penalti karena penggunaan kartu kredit mendekati batas gara-gara pembayaran tersebut.

Ayah dari Watford ini yakin telah terjadi kesalahan karena ia pernah menggunakan fasilitas parkir 5 pound sterling pada Agustus lalu, tapi entah mengapa sistem NCP tidak membaca ketika ia keluar dari tempat parkir berkapasitas 500 mobil tersebut kali berikutnya.

Dengan demikian, hitungan waktu terus berjalan selama 3 bulan terakhir hingga ia datang lagi ke tempat itu dan komputer mengira pria itu parkir selama 93 hari.

"Aku memesan parkir pada 23 Agustus lalu, tapi ada masalah ketika aku keluar dan sistemnya tidak bekerja. Aku harus meminta bantuan dan petugasnya mengangkat penghalang supaya aku bisa keluar. Sepengetahuanku, mereka tidak pernah mencatat aku pernah keluar saat itu," ucap dia.

NPC mengatakan mereka tidak dapat membatalkan transaksi Wadhwani selama beberapa hari, meski sudah diminta untuk mencabut biaya itu sebelum ada penalti kartu kredit.

"Yang paling memalukan adalah aku harus meminjam uang dari saudara perempuanku untuk membelikan hadiah ulang tahun pernikahan saudara lelakiku. Aku meminta pembatalan transaksi lebih awal tapi mereka bilang tidak bisa diburu-buru."

"NCP harus mengganti sistem yang dipakainya dan memperbaharui kebijakannya, supaya hal ini jangan terulang pada orang lain."

Jurubicara NCP mengatakan bahwa perusahaannya sudah memulai penyidikan, dan pria itu akan mendapatkan pengembalian.

"Penyidikan kami menunjukkan bahwa pelanggan itu parkir di tempat kami pada Agustus lalu dan tidak keluar menggunakan kartu yang dipakainya sewaktu masuk, dan ini kemungkinan karena penghalangnya sudah diangkat."

"Akibatnya, ketika ia parkir pada Minggu lalu, perangkat parkir kami membacanya sebagai kelanjutan dari pemesanan parkir di Agustus lalu. Kami mohon maaf dan secepatnya mengembalikan kepada pelanggan ini."

"Aku akan menghindari tempat parkir mobil milik NCP hingga mereka memperbaiki sistemnya dengan benar," tutup Wadhwani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini