Sukses

6 CEO Paling Murah Hati di 2015

Dari benefit perusahaan sampai hak cuti hamil, CEO perusahaan raksasa ini bermurah hati kepada karyawannya.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini, asuransi kesehatan tidak memberikan jaminan bahwa karyawan akan betah dalam pekerjaan mereka.

Persaingan tenaga kerja di di zaman modern ini semakin ketat. Hal ini membuat perusahaan ternama dunia tidak tanggung-tanggung untuk memberikan tunjangan menarik kepada karyawan-karyawannya.

Terkait hal itu, inilah para pejabat-pejabat eksekutif tertinggi perusahaan besar dunia yang murah hati memberikan benefit kepada karyawannya, seperti dikutip Fortune, Jumat (27/11/2015).

Simak, seperti apa kemurahan hati mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

CEO Starbucks

Howard Schultz, Starbucks

Tidak mengherankan jika nama satu ini berada di dalam daftar. Schultz kerap kali menjadi bahan perbincangan mengenai perlakuan baik kepada karyawannya, serta sudut pandangan progresif terhadap benefit para pekerjanya.

April tahun ini, upayanya itu semakin terlihat. Starbucks mengumumkan akan mengembangkan program bantuan pendidikan tinggi, dengan membayar keseluruhan ijazah online kepada para karyawannya.

Sebelumnya, program ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan pendidikannya.

3 dari 7 halaman

CEO Gravity Payments

Dan Price, Gravity Payments

Banyak karyawan yang mendambakan manfaat baik dari pekerjaannya, namun lebih banyak yang mengharapkan uang tunai.

Price, CEO Gravity Payments menyadari hal itu dan membuatnya meningkatkan gaji minimal karyawannya setinggi US$ 70 ribu, pada awal tahun ini.

Lebih mengagumkan lagi, ia menurunkan gajinya sendiri, dari US$ 1 juta menjadi US$ 70 ribu.

4 dari 7 halaman

CEO Netflix

Reed Hastings, Netflix

CEO Netflix Reed Hastings dibanggakan karena menawarkan hak cuti hamil, mulai awal tahun ini. Izin tersebut diperuntukkan bagi kaum ibu maupun ayah yang baru memiliki anak.

Namun, tindakan Hastings mendapat kritik ketika dilaporkan bahwa karyawan pada divisi DVD, yang dibayar per jam, tidak mendapat manfaat itu.

5 dari 7 halaman

CEO REI

Jerry Stritzke, REI

Saat Black Friday, pada hari Jumat setelah perayaan Thanksgiving, beberapa toko menolak mengikuti kemeriahan itu. Mereka memilih untuk menutup toko setelah Thanksgiving sehingga staf tidak perlu bekerja.

Toko perlengkapan kegiatan luar ruangan, REI dan CEO Jerry Stritzke maju selangkah lagi, dengan tetap membayar gaji para karyawan, walau toko di tutup ketika diskon besar-besaran ditawarkan.

6 dari 7 halaman

CEO Spotify

Daniel Ek, Spotify

Kebijakan cuti dari Spotify tidak sebesar yang ditawarkan Netflix, namun tetap dianggap murah hati.

Perusahaan streaming musik asal Swedia ini memberikan izin cuti selama 6 bulan bagi ibu dan ayah baru. Mereka menawarkannya kepada semua yang bekerja di perusahaan dan memiliki anak sejak 2013.

7 dari 7 halaman

Twitter

Jack Dorsey, Twitter

Setelah kembali ke kursi CEO yang ia bantu temukan, Jack Dorsey tak tanggung-tanggung mengungkapkan kemurahan hatinya.

Dorsey memberikan US$ 200 juta dalam bentuk saham kepada karyawan-karyawannya. Jumlah tersebut merupakan sepertiga dari saham perusahaan. Ia juga mengumumkan bahwa Twitter perlu mengadakan PHK. (Ikr/Rcy)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini