Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Tantangan #CondomChallenge di Penghujung 2015, Berani?

Jika dilakukan dengan benar, kondom akan membuat bola air lateks di sekeliling leher dan wajah sebelum pecah. Ini rekamannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah tantangan telah muncul di tahun 2015, dan menjelang penutupan tahun ini yang digadang-gadang menjadi tren adalah condom challenge.

Dilansir, The Guardian, Jumat (27/11/2015), tren ini sebenarnya sudah beredar selama beberapa minggu ini. Tren paling viral tahun ini membuat si pelakunya merekam diri sendiri saat bermain balon air yang ternyata menggunakan kondom.

Video orisinil yang mengawali tren ini telah di retweet sebanyak 9.000 kali. (New York Daily)

Alat kontrasepsi ini ternyata lebih lentur daripada balon, terbukti tak pecah ketika dipenuhi massa air.

Video orisinil yang mengawali tren tersebut telah diretweet sebanyak 9.000 kali. Lalu ditiru oleh warga dunia yang juga mengunggah pengalaman mereka melakukan tantangan tersebut.

Dikutip New York Daily News, tren ini mulai menarik perhatian perihal keamanan-- diantaranya bahaya tersedak dan tenggelam. Namun sejauh ini belum ada berita cedera atau perawatan rumah sakit terkait tantangan ini.

Meski agak berbahaya, ini tidak menghentikan orang untuk mencobanya.

Jika dilakukan dengan benar, kondom akan membuat bola air lateks di sekeliling leher dan wajah sebelum pecah.

Namun, kalau salah melakukannya-- kondom hanya akan memantul atau pecah pada kepala Anda.

Sebagai bentuk penghormatan kepada Ice Bucket Challenge, akun Twitter resmi 'condom challenge' (tantangan kondom) pun resmi dibuat.

Ini bukan tantangan kondom pertama muncul di internet. Para remaja telah melakukan berbagai tantangan kondom sejak tahun 2013, di antaranya mengendus kondom -- itu ide yang buruk, jangan ditiru.

Saksikan sejumlah tantangan kondom yang dilakukan di seluruh dunia ini -- dikutip dari Facebook #CondomChallenge.

(Rcy/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.