Sukses

Kopi Bikin Panjang Umur?

Rutin mengonsumsi kopi secara tidak berlebihan memberi manfaat baik bagi kesehatan tubuh, bahkan membuat panjang umur. Mengapa begitu?

Liputan6.com, Boston - Minum dua sampai tiga gelas kopi tak hanya memberikan energi untuk menjalani keseharian. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kopi dapat menghindari risiko penyakit jantung dan penyakit mematikan lainnya, yang tentu menjamin Anda panjang umur.

Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian yang dilaporkan dalam jurnal American Heart Association, Circulation. Menurut penelitian itu, orang-orang yang minum kopi secara tidak berlebihan -- kurang dari 5 cangkir sehari, mampu mengurangi risiko kematian karena penyakit jantung, penyakit saraf, diabetes tipe 2, dan hasrat bunuh diri.

Keuntungan ini terbukti pada kopi reguler maupun decaf, membuktikan bukan kafein yang bermanfaat bagi kesehatan, tapi diduga zat kimia yang terkandung dalam biji kopi tersebut.

"Senyawa bioaktif dalam kopi dapat menurunkan daya tahan insulin dan pembengkakan jaringan sistematis," ungkap Ming Ding, MD, penulis utama studi dan mahasiswa doktoral di  Harvard TH Chan School of Public Health, Boston, Massachusetts.

"Senyawa ini juga bertanggung jawab atas asosiasi berbalik antara kopi dan kematian. Namun, studi lanjutan harus dilakukan dalam meneliti mekanisme biologis yang menyebabkan efek tersebut," ujarnya.

Konsumsi kopi dalam jumlah cukup per hari menurunkan resiko lebih rendah dari kematian karena penyakit jantung, penyakit saraf, diabetes Tipe 2, dan keinginan bunuh diri. (foto: Science Daily)

Dikutip Live Science, Selasa (17/11/2015), penemuan ini berdasarkan data dari 3 penelitian yang hingga kini masih berjalan.

Ilmuwan mendapatkan hasil kebiasaan orang minum kopi selama empat tahun melalui angket makanan, lalu mengikuti perkembangan mereka selama 30 tahun. Dalam masa lanjutan, sejumlah 19.524 wanita dan 12.432 pria meninggal karena berbagai kasus.

Umumnya, orang-orang yang minum kopi secara rutin adalah mereka yang suka merokok dan minum alkohol. Untuk memisahkan efek kopi dari rokok, periset mengulang analisis mereka terhadap yang tidak merokok-- dan menemukan bahwa keuntungan kopi lebih terlihat.

"Konsumsi rutin kopi bisa masuk ke dalam diet yang sehat dan seimbang," ungkap penulis senior Frank Hu, MD, PhD, dosen Nutrisi dan Epidemiologi di Harvard. "Bagaimanapun, populasi tertentu seperti wanita hamil dan anak-anak harus berhati-hati terhadap asupan kafein tinggi dari kopi atau minuman lain."

Penelitian ini tidak memperlihatkan hubungan dan efek langsung konsumsi kopi dengan kematian sehingga tidak boleh diintrepretasikan sembarangan. Salah satu potensi kekurangan dari pembelajaran ini adalah partisipan diminta melaporkan berapa banyak kopi yang mereka konsumsi, meskipun periset menemukan jawaban mereka dapat dipercaya.

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa asosiasi yang tidak konsisten antara peminum kopi dan total risiko dan penyebab kematian spesifik. Studi ini menambahkan bukti tertulis bahwa konsumsi kopi secara cukup bisa memberikan keuntungan bagi kesehatan, walau perlu penelitian lanjutan untuk menentukan secara mendetail tentang bagaimana kopi bisa mempengaruhi tubuh, dan berbagai jenis kopi berbeda yang memiliki turut andil. (Ikr)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini