Sukses

Kenapa Cokelat Itu Nikmat?

Ternyata, bukan karena rasanya yang manis lembut dan meleleh di mulut, ada juga alasan mengenai genetika tanaman cokelat.

Liputan6.com, Edinburgh - Siapa yang suka cokelat? Dijamin banyak tangan teracung.

Cokelat merupakan cemilan favorit dunia, baik untuk dimakan dalam bentuk batangan cokelat, atau menjadi perisa makanan lainnya seperti permen atau susu. Dikutip confectionerynews.com, di negara produsen cokelat terbesar dunia, Swiss, rata-rata penduduk bahkan makan 9 kg cokelat per tahunnya! Bukan hanya itu, ada penjelasan lebih lanjut mengapa cokelat begitu enak dan bahkan 'nagih'. Ternyata,  perubahan genetik cokelatlah yang bertanggung jawab.

Akar tanaman kakao menunjukkan, jenis tanaman ini memiliki keragaman genetik luas di alam liar, lebih dari yang sebelumnya diperkirakan.

"Kami mendapat petunjuk untuk pertama kalinya, bahwa sumber cokelat, Theobroma cacao, merupakan jenis tanaman purba di spesies Amazon," ungkap pemimpin studi, James Richardson, botanis tanaman tropis di Royal Botanic Garden Edinburgh, Scotland, dikutip Live Science.

Cokelat berasal dari polong tanaman cacao yang tumbuh di pohon Theobroma cacao. Dalam perjalanan dari sebutir biji hingga batangan cokelat yang lumer di mulut, kakao melalui berbagai tahap, termasuk fermentasi, pengeringan dan pemangganggan daging buah, penggilingan lempengan kakao, pengambilan ekstrak, dan menciptakan mentega kokoa yang dicampur susu dan gula.

Sayangnya, mayoritas pohon kakao, yang tumbuh untuk industri miliaran dolar dunia, secara genetik sangat mirip

Permasalahannya, tanaman yang secara genetik homogen ternyata rentan terhadap bencana keruntuhan populasi. Contohnya, pisang yang saat ini dikonsumsi di dunia, varietas Cavendish, baru muncul di permukaan setelah cultivar terakhirnya, Gros Michel, hampir terhapus oleh fungus tanah.

Bagaimanapun, tidak seperti pohon kakao, pohon pisang merupakan kloning satu sama lain, berasal dari satu tanaman saja di Asia Tenggara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyimpangan Genetika yang Tak Diduga

Dalam studi saat ini, periset menganalisis genome pohon cacao. Mereka menemukan bahwa genus Theobrama merupakan penyimpangan dari sepupu terdekatnya, Herrania, yang kurang lebih terjadi dari 12,7 juta tahun lalu, tepat sekitar saat Pegunungan Andes mulai terbentuk naik.

Spesies yang bertanggung jawab atas tanaman yang bisa dimakan muncul jutaan tahun kemudian, dan bisa ditemukan di kedua sisi Andes karena pegunungan tidak cukup tinggi untuk menghindari penyebaran pohon. Beberapa ilmuwan juga membuktikan bahwa Herrania dan Theobroma bisa jadi terpisah menjadi dua spesies lebih tepatnya 5 juta tahun lalu, berdasarkan  masa geologikal yang mempengaruhi diversifikasi spesies.

Fakta bahwa kakao berasal dari Amerika Selatan jutaan tahun lalu menjadi sebuah kejutan.

"Setelah 10 juta tahun evolusi, kita seharusnya tidak kaget lagi melihat sejumlah besat variasi dalam spesies, beberapa yang bisa jadi memiliki rasa yang tidak biasa, atau jenis yang tahan penyakit. Varietas-varietas tersebut bisa berkontribusi terhadap meningkatkan pengembangan industri cokelat," ungkap Richardson.

Penemuan baru ini menjadi harapan bahwa ada pohon kakao bersumbunyi di hutan Amazon sana, yang memiliki variasi genetik yang bisa memerangi penyakit di masa depan. (Ikr)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini