Sukses

Ditemukan, Ribuan Surat Abad Ke-17 yang Tak Pernah Terkirim

Berabad-abad, surat-surat 'malang' itu tersimpan rapi dalam sebuah koper kulit di kantor pos Belanda.

Liputan6.com, Hague Ribuan surat korespondensi pada abad ke-17, kebanyakan belum pernah dibuka, tersimpan dengan baik oleh kantor pos Belanda. Kini pihak arkeologi tengah menelitinya.

Salah satu surat bertuliskan permintaan seorang perempuan putus asa kepada seorang pria untuk mengakui bahwa ia melahirkan anaknya. Surat tersebut bertanggal 300 tahun yang lalu.

Surat bernada mengiba itu adalah satu dari ribuan korespondensi yang tak pernah terkirim. Kebanyakan masih tertutup dan tersegel, ditemukan di sebuah koper kulit dan tersimpan dengan aman selama berabad-abad di Belanda.

Surat-surat itu termasuk diantaranya berasal dari bangsawan, mata-mata, pedagang, penerbit, aktor, musisi, dan kebanyakan orang-orang yang berpendidikan tinggi. Terlihat dengan gaya penulisan yang indah, berbahasa Prancis, Spanyol, Italia, Belanda dan Latin.

Salah satu surat yang telah diteliti datang dari seorang perempuan kepada pedagang Yahudi di Den Haag. Perempuan itu mengaku mengatasnamakan 'seorang temannya'. Temannya itu adalah penyanyi di gedung opera Den Haag. Ia meninggalkan Prancis dan ternyata menemukan kebenaran yang menyakitkan. Dia butuh pedagang itu membayar sejumlah uang kepada temannya itu.

"Kau bisa melihat tanpa kesulitan sedikit pun, betapa ia kaget mendapatkan kebenaran yang menyakitkan. Pikirkan oleh dirimu. Kembalikan hidup temanku dengan memberikan sesuatu sebagai ganjarannya," tulis surat tersebut, seperti dilansir dari The Guardian, Minggu 8 November 2015.

Surat itu ditandai dengan stempel 'neit hebben' yang mengindikasikan bahwa si pria menolak untuk menerimanya. Nasib 'teman dan penyanyi malang' itu tak diketahui. Daniel Starza Smith dari Universitas Oxford mengatakan pria itu tak diragukan adalah pria dari si anak alias penyanyi malang tersebut. Itulah alasan mengapa ia pergi dari Prancis ke Belanda.

Koper kulit yang disegel pos Belanda diberikan kepada Museum Pos di Den Haag pada 1926. Namun 2.600 surat telah terbuka, 600 lainnya masih tersegel. Kini surat-surat itu tengah dipelajari dari tim internasional lintas ilmu termasuk dari Leiden, Oxford, MIT dan Yale.

Ditemukan Ribuan Surat Abad Ke-17 yang Tak Pernah Terkirim (The Guardian)

Ada teknis pemindai khusus yang akan digunakan meneliti isi surat itu tanpa membuka segelnya atau merusak keasliannya. Terlebih, surat masa itu, dilipat sedemikian rupa sehinga menyerupai amplop.

Surat-surat itu dikirim antara 1680 dan 1706. Di saat perang melanda dan ketidakstabilan Eropa. Surat-surat itu disimpan dengan baik oleh kepala pos Simon de Brienne dan Maria Germain.

Mereka adalah pasangan telaten yang menghabiskan masa hidupnya di Inggris sebagai pegawai pengadilan zaman Raja William III. Lalu keduanya menggadaikan jabatannya seharga 1.550 pound sterling, segentong anggur Burgundy dan kembali pulang ke Belanda.

Pada masa itu, pengiriman surat dibayar oleh si penerima. Dan kebanyakan surat tidak pernah terkirim karena mungkin penerima telah pindah--bahkan salah satu surat telah dikirimkan ke alamat lain-- atau bahkan mereka telah meninggal dunia.

Arkeolog Smith mengatakan, alasan pasangan itu menyimpan surat tak terkirim itu bahwa pada suatu masa, penulis surat atau penerima memutuskan untuk mengambil surat itu. Dan untuk hal itu, mereka bakal membayarnya.

"Ada sesuatu yang mengatakan bahwa surat-surat itu membuat kau terjebak dalam suatu masa sejarah," ujarnya.

"Kebanyakan dari penulis dan penerima surat adalah orang-orang yang telah berkelana ke seluruh Eropa. Koper itu telah menyimpan bukti sejarah orang-orang dari berbagai kelas sosialnya," tambahnya lagi.

"Kebanyakan dokumen yang selamat tersebut merekam aktivitas para elit masa itu. Jadi, dengan adanya peninggalan tersebut, menunjukan cerita penting sebuah kelas masyarakat di abad ke-17 di Eropa. Orang-orang ini adalah mereka yang tak pernah tercatat dalam sejarah resmi. Boleh disimpulkan, penemuan tersebut adalah sebuah kesempatan yang fantastik tentang penemuan sejarah mereka," ungkapnya.

Smith juga menambahkan, banyak surat yang menggunakan bahasa lisan yang ditulis tanpa tanda baca.

Isi surat kebanyakan berisi tentang gejolak politik masa itu, seperti laporan perampokan, diskriminasi agama, dan bahaya yang lain. Salah satu pria menulis dari Nancy, Prancis, tahun 1702 memperingatkan saudaranya seorang musisi untuk tidak berkelana melalu Prancis karena salah satu musisi lain dipaksa masuk ke militer.

"Kalau kau tetap nekat ke sini, jangan bawa alat musikmu atau lainnya," tulisnya.

Kebanyakan surat bernada romantis dan pribadi dibanding politik. Salah satu perempuan menulis dalam surat berbentuk burung merpati membawa hati yang terbakar, menuliskan suasana kepahitan jiwanya.

Ditemukan Ribuan Surat Abad Ke-17 yang Tak Pernah Terkirim (The Guardian)

"Kesetiaan yang kau janjikan padaku dan kulakukan dengan sepenuh jiwaku," ungkap surat itu.

Siapapun pria yang tega hancurkan hatinya, ia tak pernah mendapatkan surat tersebut... (Rie/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.