Sukses

NASA: Es di Antartika Akan Bertambah Luas, Tapi....

Sebuah studi terbaru wilayah Antartika mengalami penambahan es, namun penelitian ini patut dipertimbangkan masak-masak.

Liputan6.com, Antartika - Dalam studi terbarunya, NASA memperkirakan Antartika akan mendapatkan lebih banyak es, dibandingkan kehilangannya.

Jumlah es yang akan semakin banyak di wilayah Antartika itu diketahui dari kesimpulan yang NASA dapatkan dari berat es serta perkiraan wilayah yang tertutup es yang terlihat dari satelit.

Kendati demikian, metode terbaru yang digunakan para ilmuan -- dengan memperkirakan perubahan berat es -- patut dipertimbangkan masak-masak. Masalahnya, temuan terbaru ini bertentangan dengan riset yang telah dikerjakan lebih dari satu dekade yang mengindikasikan bahwa Antartika banyak kehilangan es. Dan melelehnya es telah berkontribusi pada peningkatan permukaan laut secara global.

Benua itu besarnya kira-kira seluas Amerika Serikat dan Meksiko. Dan perubahan 'bentuk' gletser tersebut tidak seragam. Di beberapa tempat 'tumbuh' es, dan di tempat lainnya membeku.

Sudah banyak peneliti setuju bahwa Semenanjung Antartika dan bagian dari Barat Antartika meleleh dan kian cepat kehilangan esnya. Namun, di bagian timur benua itu, serta di bagian dalam, membeku dan gletsier muncul. Munculnya, es dan pegunungan es itu, menurut para ahli, lebih banyak daripada yang melelehnya, seperti dilansir dari CNN, Selasa 3 November 2015.

Namun, jangan senang dulu. Penambahan es itu tidak berarti Antartika tidak berkontribusi dengan naiknya level air laut. Meski begitu, menurut para ilmuan, studi terbaru menunjukkan bonus es itu bisa membantu keseimbangan melelehnya pegunungan es di Greenland dan wilayah lainnya.

Dari mana penambahan es itu berasal, sementara dunia diketahui semakin panas? Para ilmuan curiga penambahan es itu berasal dari meningkatnya hujan salju yang telah dimulai 10.000 tahun lalu. Bertahun-tahun, jumlah salju kian bertambah dan padat membentuk es.

Hujan salju tersebut setidaknya menambah 112 miliar ton es tiap tahunnya dari 1992 hingga 2001. Namun, pada 2003-2008 hujan salju itu berkurang menjadi 82 miliar ton.

Namun, perlu ditekankan, peneliti yang lain bersikukuh bahwa penambahan es di Antartika bukan berita bagus untuk iklim Bumi secara keseluruhan. Mereka mengatakan, melelehnya Antartika Barat dan semenanjung ditambah dengan berkurangnya es di mana-mana berarti dunia akan mengalami kehilangan keseluruhan es di muka Bumi dalam 20 tahun mendatang.

Kenyataannya, pelelehan dan hilangnya es kini tengah terjadi. Menurut penelitian lain yang dipublikasikan minggu ini, menunjukkan lapisan es Antartika Barat telah mengalami destabilisasi. Yaitu adanya kenaikan es di satu wilayah, namun di wilayah lain, ada kenaikan permukaan laut setinggi 3 meter.

Hilangnya es di Antartika berkontribusi sekitar 8% kenaikan permukaan laut secara global. Kenaikan tersebut dapat dilihat dari pasang tinggi yang terjadi baru-baru ini di kota-kota pesisir seperti Miami, AS.

Kembali lagi ke studi terbaru, jika penelitian itu benar, dan Antartika tidak berkontribusi terhadap kenaikan air di permukaan laut, berarti para ilmuwan itu telah meremehkan dampak dari sumber lain kenaikan permukaan laut -- seperti mencairnya Greenland atau pemanasan lautan. (Rie/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.