Sukses

Penampakan Indah Riak Gelombang di Langit Colorado

Pola yang cantik ini muncul di awan ketika dua lapisan udara yang berbeda di atmosfer, di mana bergerak dengan kecepatan yang berbeda.

Liputan6.com, Colorado - Penampakan indah menyerupai gelombang awan terpampang di langit Colorado, Amerika Serikat.

Pola yang cantik ini muncul di awan ketika dua lapisan udara yang berbeda di atmosfer bergerak dengan kecepatan yang berbeda. Ketika dua lapisan ini berbenturan, terbentuklah gabungan lapisan baru yang tidak stabil karena adanya perubahan kecepatan.

Kondisi tersebut memungkinkan terciptanya pola-pola berbentuk pusaran dan gelombang kecil, yang semakin lama semakin membesar.

Pola yang cantik ini muncul di awan ketika dua lapisan udara yang berbeda di atmosfer bergerak dengan kecepatan yang berbeda. (Sumber Daily Mail)

"Irisan angin membentuk gelombang-gelombang menjadi aliran udara dan ketika ada kelembaban yang cukup untuk membentuk awan, hasilnya adalah pusaran-pusaran kecil yang terlihat di atas awan," kata seorang meteorologis bernama Chris Spears dalam tulisannya kepada CBS Denver seperti dilansir dari Daily Mail pada Selasa (3/11/2015).

"Pusaran ini biasanya berjarak merata dan gampang dikenali, namun seringkali tidak berlangsung lama," jelas Spears.

Pada awal tahun ini, ada dua penelitian yang mengungkapkan bagaimana caranya gelombang-gelombang seperti itu ditemukan di perbatasan ruang angkasa yang menghadap bumi.

Penemuan itu tercetus ketika para ilmuwan ingin mengerti rincian tentang apa yang terjadi di batas-batas tersebut karena perubahan-perubahan di sana dapat berdampak kepada sistem di bumi, semisal kisi-kisi tenaga listrik.

"Kita sudah mengetahui bahwa gelombang-gelombang Kelvin-Helmholtz harid di batas-batas lingkungan magnetik bumi," ujar Shiva Kavosi, ilmuwan ruang angkasa di University of New Hampshire, sekaligus salah satu penulis makalahnya.

Pola yang cantik ini muncul di awan ketika dua lapisan udara yang berbeda di atmosfer bergerak dengan kecepatan yang berbeda. (Sumber Daily Mail)

"Namun demikian gelombang-gelombang itu agak jarang dan dulunya dikira hanya muncul di bawah keadaan-keadaan khusus," lanjut Kavosi.

“Ternyata mereka dapat muncul di bawah keadaan apapun dan jauh lebih sering daripada yang pernah diperkirakan sebelumnya. Kemungkinan terciptanya 20%," jelas Kavosi.

Makalah pertama membandingkan gelombang-gelombang Kelvin-Helmholtz dengan apa yang terlihat di angin matahari. Tim ke-2 membandingkannya dengan hal yang terjadi lebih dekat ke bumi. 

Makalah itu memberikan penjelasan yang mungkin tentang mengapa gelombang-gelombang itu cukup sering nampak.

Pola yang cantik ini muncul di awan ketika dua lapisan udara yang berbeda di atmosfer bergerak dengan kecepatan yang berbeda. (Sumber Daily Mail)

Sementara penelitian oleh Brian Walsh di Boston University dan Evan Thomas, seorang mahasiswa di Virginia Tech di kota Blacksburg, Virginia, mengukur medan-medan listrik di angkasa di dekat bumi.

Tim ini mendeteksi gelombang-gelombang Kelvin-Helmholtz merambat di sisi bawah perbatasan magnetosfer.

Breckenridge Resort bahkan kemudian memposting suatu video untuk menjabarkan suatu hal yang dikanal dengan gelombang Kelvin-Helmholtz, yang sebetulnya ada si seluruh sistem tata surya termasuk di atmosfer planet Saturnus. (Alx/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.