Sukses

'Ice Age' Anak Singa 10.000 Tahun, Ditemukan Utuh

Terkait penemuan, wartawab diduga akan serang para ilmuwan dengan pertanyaan pengkloningan hewan prasejarah tersebut.

Liputan6.com, Siberia - Sepasang anak singa dari zaman es, utuh dengan kulit dan bulu, ditemukan di Siberia. Ini merupakan pertama kali predator kuno ditemukan dalam keadaan yang sangat baik.

Menurut News.com.au, Jumat, (30/10/2015) anak-anak singa ditemukan dalam keadaan beku, dan dalam keadaan utuh.  Perut-perut kecil mereka mungkin saja mengandung zat yang belum pernah diteliti oleh ilmuwan di manapun sebelumnya, yakni asi. Mereka diperkirakan berusia 10.000 tahun.

Siberian Times mengungkapkan penemuan bersejarah ini minggu lalu, namun laporan mereka tidak ditanggapi dengan serius karena dikira sebagai hoax.

"Sejauh yang aku tahu, belum pernah ada penemuan kucing prasejarah dengan tingkat preservasi sebaik ini, jadi ini merupakan penemuan yang luar biasa," ungkap ahli fosil dari Universitas Des Moines, Julie Meachen. 

"Aku tidak percaya ketika melihat untuk pertama kali, namun ketika melihat mereka sungguhan aku sangat kagum."

Singa gua adalah saudara dekat dari singa Afro-Asiatic modern. Mereka hidup dalam pertengahan dan akhir zaman Pleistocene dari Kepulauan Britania hingga ke Chukotka, Rusia-- namun mereka diduga berpetualang hingga ke Alaska serta Barat Laut Kanada.

Sisa-sisa hewan ini telah ditemukan dari yang dulu dikenal sebagai Eurasia (daratan Eropa-Asia) hingga Amerika Utara dari tahun 1800-- namun hingga kini penemuan merupakan fosil, tulang dan jejak.

Anak-anak singa ditemukan pada bagian terdingin di Rusia, Republik Sakha yang juga dikenal sebagai Yakutia.
Wilayah tersebut dikenal sebagai tambang emas bagi paleontologis-- di sana mereka mengungkapkan Yuka, mamoth-berbulu, badak berbulu dan Yukagir bison dan kuda-- awet terimpan  dengan baik dalam permafrost atau tanah di bawah suhu 0 derajat Celcius.

Ilmuwan Rusia akan mengadakan konfrensi pers terhadap kedua anak singa pada 17 November mendatang-- menurut dugaan akan diserang dengan pertanyaan terkait pengkloningan hewan prasejarah tersebut. (Rcy/Rie)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.