Sukses

Kala Donald Trump 'Bersatu' dengan Lawan dalam Debat Republik

Donald Trump, Ted Cruz, Ben Carson, dan Marco Rubio biasanya saling serang. Namun mereka bersatu atas pertanyaan yang dinilai memojokkan.

Liputan6.com, Colorado - Debat Partai Republika kembali berlangsung. Kali ini diadakan oleh media ekonomi, CNBC. Namun, ada yang tidak biasa dalam rangkaian pemilihan kandidat calon presiden dari partai itu. Kali ini, Donald Trump, Ted Cruz, dan Ben Carson 'bersekutu' melawan penyelenggara debat, CNBC dan media mainstream lainnya. Sekutu itu menuduh media-media telah berlaku bias setelah moderator 'memanggang' para kandidat dengan pertanyaan sehubungan dengan rencana kebijakan fiskal.

Debat ketiga Grand Old Party (GOP) nama lain dari Partai Republik yang berlangsung di Colorado itu membuat para peserta kandidat Partai Republik meradang. Sebuah pertanyaan singkat dari CNBC yang menanyakan, apakah mereka punya kemampuan menjalankan ekonomi dan kebijakan ekonomi membuat telinga mereka merah.

"Kalian mau jawab atau saya yang jawab?" sambar Gubernur New Jersey, Chris Christie kepada para para kandidat lainnya. Sambil menunjuk ke moderator dari CNBC. "Pertanyaan ini, meski ditujukan kepada New Jersey, sungguh sangat kasar," jawab Christie, seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (29/10/2015).

Donal Trump yang kini berada di peringkat kedua polling media, menuduh para eksekutif televisi mencari keuntungan dari panjangnya debat Republik. Miliarder itu juga kesal dengan pertanyaan yang ia nilai 'jorok dan konyol', yang dituding merupakan pesanan dari komentator politik sayap kanan.

Ben Carson, yang kini memimpin di urutan nomor satu, diberi pertanyaan hubungan dirinya dengan perusahaan farmasi.

"Saya tidak akan jatuh ke dalam jebakan (pertanyaan) Anda," jawab Carson yang juga mantan dokter bedah anak. Jawabannya langsung disambut tepuk tangan para pendukungnya.

"Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan malam ini adalah ilustrasi kenapa banyak orang Amerika tidak percaya media," kata Ted Cruz yang juga disambut teriakan dukungan.

Kendati berlangsung 'panas', ada lebih banyak harapan dibandingkan debat sebelumnya. Para kandidat cukup bisa menjawab isu kebijakan pajak dan belanja yang ekstrem serta janji-janji yang bertentangan tentang jaminan sosial.

"Hei Folks! Bangun!," kata John Kasich kalimat pembukaan yang mengisyaratkan 'persekutuan' itu. "Kita tidak bisa memilih seseorang yang tidak tahu bagaimana untuk melakukan pekerjaan itu."

Kendati mereka bersekutu melawan media, Donald Trump tidak bisa menahan dirinya untuk mencela sesama kandidat Partai Republik. Kali ini korbannya Kasich yang berada di posisi paling bawah. "Lihat saja jawaban yang dia berikan. Tak heran dia berada di nomor buncit. Kalian bisa ambil dia," ujar Trump.

Sulitnya pertanyaan dari para moderator membuat Senator Marco Rubio balik bertanya.

"Kalian punya kedewasaan dan kebijakan tidak untuk memimpin ekonomi senilai US$ 7 triliun?" serang senator dari Florida kepada moderator.

Rubio bereaksi atas perlakuan media terhadap Partai Demokrat dan kegagalan media untuk menjatuhkan Hillary Clinton saat mendengar pengakuannya tentang Benghazi.

Malam itu, pria kelahiran 1944 itu tampil memukau. Mengalahkan pesona lawannya yang sama-sama dari Florida, Jeb Bush.

Bush yang digadang-gadang oleh para tetua Partai berlambang gajah itu, tak kuasa menahan laju karisma Trump, Carson, dan Rubio.

Pendukung Bush malam itu juga sedikit kecewa karena adik bungsu George W Bush Jr itu tidak bisa memanfaatkan kepiawaiannya menjawab isu bisnis dan ekonomi.

Satu-satunya yang paling diingat dari mantan gubernur Florida itu adalah ia berjanji akan memberikan 'kecupan hangat' bagi siapa pun di Demokrat yang ia temui yang bisa mengurangi anggaran belanja negara. (Rie/Ein)*

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini