Sukses

Teroris Cantik dengan Senyum 'Mona Lisa' Diburu Polisi Turki

Perempuan berusia 20 tahun itu digambarkan terlihat mengenakan penutup kepala berwarna hitam dengan senyum misterius mengembang di wajahnya.

Liputan6.com, Ankara - Di balik wajahnya yang rupawan, wanita ini disebut-sebut menjadi bagian anggota kelompok teroris yang tengah berjaya: ISIS. Ia diduga kuat tinggal di Turki dengan paspor palsu.

Menurut laporan yang dimuat di Daily Mail, Selasa  (27/10/2015), perempuan berusia 20 tahun bernama Walentina Slobodjanuk itu dikabarkan saat ini menyamar sebagai Yildiz Bozkurt. Ia juga tengah diburu oleh polisi karena dikhawatirkan menjadi bagian dari serangan teror besar yang direncanakan di negara itu.

Dalam sebuah gambar tak bertanggal yang dijadikan acuan, perempuan berusia 20 tahun itu digambarkan terlihat mengenakan penutup kepala berwarna hitam dengan senyum misterius mengembang menghiasi wajahnya--seperti karya Leonardo da Vinci. Itulah mengapa ia dijuluki "teroris cantik dengan senyum Mona Lisa".

Menurut Press Photo Agency Europe, dia diyakini lahir di Kazakhstan pada 1995. 

Seiring perburuan tersebut, pasukan keamanan Turki mem-posting peringatan pada Minggu 25 Oktober. Pengumuman berisi pencarian empat militan ISIS yang diduga telah memasuki negara itu dari Suriah.

Keempat militan itu dicurigai telah merencanakan pembajakan pesawat atau kapal serta melakukan serangan teror besar. Demikian diberitakan media lokal mengutip sumber-sumber keamanan.

Kelompok tersebut termasuk seorang wanita bersenyum Mona Lisa itu yang diduga kuat sama dengan kelompok bom bunuh diri yang melanda Ankara awal bulan ini dan menewaskan 102 orang.

Pasukan keamanan Turki telah mengambil langkah-langkah keamanan intensif untuk menjaga kemungkinan serangan teror tersebut. Pihak berwenang juga telah mendesak warga untuk memberikan informasi yang memungkinkan untuk penangkapan keempat tersangka.

Sebuah studi baru-baru ini telah mengungkap bahwa banyak wanita bepergian ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, sehingga mereka dapat memainkan peran penting dalam menyebarkan propaganda untuk menarik anggota baru.

Laporan King College London memperkirakan lebih dari 550 wanita dari Barat telah melakukan perjalanan ke wilayah ISIS pada Mei tahun ini. (Tnt/Rie)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.