Sukses

Kisah Pemuda yang Terlahir dengan Jantung di Luar Tubuh

Tuhan berkata lain, bocah itu bisa mencapai usia 18 tahun. Meski jantungnya berdetak di luar tubuh.

Liputan6.com, Ahmedabad - 18 tahun silam, orangtua Arpit Gohil sudah diberitahu buah hatinya itu bisa meninggal kapan pun akibat kondisi sangat langka yang diderita: terlahir dengan jantung di luar tubuh. 

Tak lama setelah dilahirkan di rumahnya di Chhapra, India pada 1997, orangtua Arpit membawanya ke rumah sakit di Nadiad. Mereka ingin buah hatinya itu tetap hidup, bagaimanapun caranya.

Awalnya, dokter mengira Arpit memiliki 2 jantung. Satu di dalam dan yang lainnya di luar tubuhn. Tapi menurut analisa sonograf, diketahui ia hanya memiliki 1 jantung aktif di luar tulang rusuknya.

Tim dokter pun mengatakan bayi Arpit memiliki peluang hidup kecil. Namun Tuhan berkata lain, bocah itu bisa mencapai usia 18 tahun, meski jantungnya berdetak di luar tubuh.

"Sejak masih kecil, anakku tidak pernah mengalami komplikasi. Kadang-kadang, aku merasa dia benar-benar sehat daripada anak laki-laki normal seusianya. Aku bahkan tak pernah membawanya ke dokter, pun berpikir untuk mengoperasinya," ucap ayah Arpit, Vikrambhai Daily Mail, Minggu (25/10/2015).

Bahkan Arpit kerap memanjat pohon dan mengendarai traktor ayahnya di lahan pertanian seluas 40 km di Ahmedabad, Gujarat, India.

"Aku tidak memiliki masalah apapun, aku terbiasa hidup dengan kondisi sekarang ini," kata Arpit kepada situs berita India harian Bhaskar, meski ia mengakui jantungnya berdetak di luar tubuh hanya dilapisi kulit di dadanya.

"Aku bisa melakukan segala sesuatu seperti orang normal, dan tidak memiliki masalah dengan pekerjaanku di pertanian seperti mengolah tanah, mengemudi traktor atau mengendarai sepeda," tambah Arpit.

Hanya saja, karena bagian dari diafragmanya tidak bekerja, ia bisa saja menderita infeksi seperti pneumonia. Kondisinya bisa lebih parah daripada pasien normal.

Direktur DDMM Heart Institute Nadiad, Dr Sanjeeth Peter pun memperingatkan Arpit bahwa dirinya bisa mati kapan saja. Untuk itulah ia harus berhati-hati.

"Dia telah belajar untuk mengatasi kelainannya, meski kondisinya sangat rentan. Kami juga tidak tahu berapa lama lagi dia bisa bertahan hidup seperti yang dilakukannya saat ini," tutur Arpit.

"Tapi jika dia tergelincir dan jatuh atau bertabrakan, bisa terjadi kerusakan yang serius dan itu bisa membunuhnya. Dia sendiri yang memiliki kendali untuk melindungi jantungnya, terutama karena dia bekerja di sebuah peternakan. Tempat yang 100 persen tak aman," jelas Dr Sanjeeth Peter.

Sekarang Arpit sedang mempertimbangkan menjalani operasi untuk memindahkan jantungnya ke posisi yang benar, setelah membaca dari kasus serupa dari seorang gadis di China. Pada pemeriksaan, Dr Peter menemukan 5 kelainan termasuk gangguan perut di atas pusar dan jantungnya.

"Saat ini kondisinya baik," kata Dr Peter. "Tapi dia bisa saja mengalami masalah pernapasan atau masalah peredaran darah..."

"Saya percaya hal terbaik baginya adalah operasi. Setelah itu ia akan mampu menjalani hidup normal," ungkap Dr Peter.

Kondisi Langka

Karena berhasil bertahan hidup, pemuda yang kini berusia 18 tahun itu dipuji-puji oleh dokter. Mereka menyebut itu 'keajaiban medis'.

Meskipun dokter mewanti-wanti bahwa jatuh sedikit atau terbentur bisa membunuhnya seketika.

Kondisi langka yang dialami Gohil dikenal sebagai Pentalogy of Cantrell,  di mana bedampak pada perkembangan janin dan menyebabkan bayi lahir dengan organ vital (seperti jantung atau usus) di luar tubuh.

Arpit terlahir dengan kasus 'ectopia cordis' paling serius. Sejauh ini kelainan sepertinya yang diketahui tim dokter hanya ada 165 kasus.

Sebagian besar anak-anak dengan kondisi itu biasanya ditangani dengan pembungkusan dengan kapas atau lapisan lain, demi melindungi organ vital yang berada di luar tubuh. (TNT/Rie)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.