Sukses

Aksi Pemuda Tenangkan Pria Difabel dalam Bus Umum Tuai Pujian

Berkat aksi simpel namun bermakna dari Godfrey Cuotto, seorang asing pengidap difabel yang hampir kolaps di bus bisa selamat sampai tujuan.

Liputan6.com, Ontario - Pada masa kini, orang-orang sudah semakin pandai bermuslihat, sehingga kejahatan merebak. Inilah yang mengakibatkan orang-orang mudah curiga satu sama lain.

Dalam kendaraan umum, kebanyakan orang lebih memilih untuk menjaga jarak dengan penumpang lain, dibandingkan mengobrol, atau terlebih lagi melakukan kontak fisik.

Namun, di tengah-tengah masyarakat serba cuek sekarang ini, ternyata masih ada seorang yang bisa diandalkan. Bahkan seorang pemuda bersedia menggandeng tangan seorang asing berkebutuhan khusus dan memberikannya kenyamanan.

Godfrey Cuotto, pemuda berusia 22 tahun asal Ontario, Kanada, sedang duduk di dalam bus sesak oleh penumpang. Di saat yang bersamaan, penumpang lainnya bernama "Robert" mengaku merasa terganggu oleh keramaian di dalam kendaraan umum tersebut.

Robert adalah seorang tuna rungu pengidap celebral palsy. Merasa tidak nyaman, ia membutuhkan seseorang untuk berpegangan tangan agar merasa tenang.

Putus asa ia meraih tangan Godfrey-- dan ia pun tidak menolak. Godfrey pun bersedia menggenggam tangan Robert sampai pria yang sedang dalam keadaan rapuh tersebut sampai tujuan.

Walau hanya menggenggam tangan dan membiarkan Robert bersandar di bahunya, dampaknya besar bagi Robert. Sebagai tunarungu, seseorang bisa merasa kebingungan di tengah kerumunan-- lebih lagi bagi pengidap celebral palsy. Seandainya Godfrey mengabaikannya, Robert bisa-bisa kolaps.

Tak disangka, seorang penumpang mengambil foto kedua pria yang berpegangan tangan itu. Sejak diunggah di akun Facebook Only In Hamilton Rabu lalu, foto itu menjadi viral. Banyak yang mengomentari foto dengan kata-kata "indah", dan "sempurna".

 

I didn't know if u can post this but I would liking to say thank you to the guy who was seating beside a special needs...

Posted by Only In Hamilton on Tuesday, 6 October 2015

"Saya tidak tahu apakah ini pantas untuk diunggah, namun saya ingin berterima kasih pada pria yang duduk di sebelah pemuda berkebutuhan khusus ini," tulis kutipan yang menyertai foto.

"Ia membiarkannya menggandeng tangannya untuk mecari kenyamanan dalam bus yang sesak. Ini membuat hari saya menyenangkan melihat hal seperti ini."

Godfrey mengaku sedang dalam perjalanan pulang saat Robert memegang tangannya, mengira mengajak bersalaman.

"Ia tetap menggenggam tangan saya," ungkap Robert pada Huffington Post. "Kadang-kadang, Anda tidak boleh egois, dan mementingkan kebutuhan orang lain di atas Anda."

Mahasiswa itu menyatakan kepada media bahwa ia menerima pesan Facebook dari anggota keluarga Robert. Yang berterimakasih pada usahanya menenangkan pamannya.

Foto yang pertama kali diunggah itu kini sudah mendapatkan lebih dari 4.500 'like' dan dibagi lebih dari 10.000 kali. Umpan balik yang diterima pun positif.

Pengguna dengan nama Phillip Mac mengungkapkan: "Dunia perlu lebih banyak orang seperti Anda!"

Melissa Mustapha berkomentar: "Indahnya, membuat saya tersenyum."

Pengguna dengan nama Stephen Snow bahkan menyarankan Godfrey mempertimbangkan karir di dunia politik:

"Godfrey Cuotto perlu mempertimbangkan karir dalam politik! Ibunya harus menjadi ketua stafnya! Yang paling mengagumkan dari kebaikannya adalah kepercayaan diri di usia 22. Ia tak pamrih, pria yang mengagumkan dan pengingat bagi kita semua."

Dalam wawancaranya dengan stasiun radio Kiss 92.5 dikutip dari Daily Mail, Godfrey mengungkapkan sifat baiknya berasal dari caranya dibesarkan, memuji ibunya: "saya dibesarkan oleh seorang ratu". (Ikr/Rcy)

Baca juga: Difabel dan Tidak bisa Membaca, Emma Sukses Jadi 'Ahli Sobek'

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini