Sukses

Laundry Keliling untuk Tunawisma

Duo anak muda berusia 20 tahunan asal Brisbane, Australia ini menciptakan layanan unik untuk membantu para tunawisma. Simak kisahnya ini.

Liputan6.com, Queensland - Duo anak muda berusia 20 tahunan asal Brisbane, Australia ini menciptakan layanan unik untuk membantu para tunawisma agar pakaian yang mereka kenakan tetap bersih. Yakni berupa jasa cuci baju atau laundry keliling. 

Lucas Patchett dan Nicholas Marchesi, dua sahabat itulah yang memiliki ide brilian untuk membantu para tunawisma di Australia. Mereka berdua sangat ingin membantu tunawisma di Australia memiliki martabat, salah satunya lewat penampilan.

"Tujuan kami awalnya adalah untuk meningkatkan kehidupan yang higienis di kalangan tunawisma," ujar Lucas kepada Terri Begley dari ABC Radio yang dikutip dari ABC Australia Plus, Minggu (11/10/2015).

"Kita sangat terpukau, bagaimana masalah sederhana, seperti higienis di kalangan tunawisma tidak terlalu diperhatikan oleh masyarakat luas," ujar Nicholas, yang akrab dipanggil Nick.

Dari sinilah kemudian keduanya memiliki ide untuk menyediakan layanan cuci baju gratis bagi para tunawisma.

Diawali dengan mengubah mobil van tua yang dilengkapi dengan 2 mesin cuci baju berukuran sedang dan 1 mesin pengering baju. Lalu mereka mengendarai kendaraan tersebut ke taman-taman.

Setelah itu, mereka menghubungan mesin cuci dan pengering dengan pipa air dan saluran listrik. Kadang pula mereka memaba genset sendiri.

Nick mengaku kalau proyek ini cukup sukses.

"Kita mendapatkan dukungan yang banyak, tidak hanya itu proyek sosial ini pun telah mampu menarik perhatian. Tak hanya di Brisbane dan Australia, tetapi juga dunia," aku Nick.

Dukungan terlihat dari banyaknya anak-anak muda yang bergabung menjadi sukarelawan. Hingga saat ini tercatat sudah ada 40 sukarelawan di Brisbane. Duo pemuda berhati mulia itu juga memberikan kesempatan bagi yang ingin menyumbang melalui situs mereka.

Besarnya sumbangan bisa dipilih mulai dari 6 dolar Australia atau sekitar Rp 60.000 untuk 1 cycle, atau satu kali cuci bagi satu tunawisma. Pilihan lainnya adalah $120 sekitar Rp 1,2 juta untuk sehari.

Setiap paginya mereka mengaku bisa mencuci hingga 4 sampai 10 kali, dalam sehari bisa mencapai 15 kali. Dalam satu malam, hingga 100 potong pakaian, celana, kaos kaki dibersihkan.

Beberapa produsen elektronik pun telah membantu proyek Nick dan Lucas, yang kini telah memiliki organisasi bernama Orange Sky. Saat ini mereka sudah beroperasi di kota Brisbane, Gold Coast, dan Melbourne.

"Kami berharap akan memiliki 15 van hingga akhir tahun nanti, dan terus bisa berekspansi di kota-kota lain di Australia. Sebelum mendunia, kami ingin memenuhi dulu kebutuhan dan permintaan dari para tunawisma di seluruh Australia," tutur Nick. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.