Sukses

Kritik Penangkapan, Pengacara Pemprotes PM Najib Mogok Makan

Penangkapan pengacara politisi Malaysia pemrotes PM Najib dibenarkan oleh juru bicara polisi Malaysia.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Polisi Malaysia menangkap dan menahan pengacara politisi lokal, yang menyerukan otoritas penegak hukum AS untuk menyelidiki skandal keuangan internasional yang melibatkan Perdana Menteri (PM) Najib Razak.

Dalam sebuah postingan di blog atas nama pengacara, Matthias Chang seperti dikutip dari Reuters, Jumat (9/10/2015), disebutkan bahwa ia ditangkap pada Kamis 8 Oktober ketika tengah mengunjungi kliennya, Khairuddin Abu Hassan -- mantan anggota partai berkuasa Malaysia yang juga ditangkap September lalu.

Penangkapan Chang dibenarkan oleh seorang juru bicara polisi, namun tak menjelaskan lebih lanjut terkait tuduhan yang dikenakan terhadapnya.

Menurut postingan di blog pengacara itu, Chang disebutkan melakukan aksi mogok makan untuk memprotes penahanannya.

"Ini adalah intimidasi kasar terhadap warga Malaysia yang berjuang untuk keadilan dan kebenaran," demikian bunyi postingan tersebut.

Chang adalah rekan dari mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang memimpin sebuah kampanye terhdap PM Najib untuk mundur atas tuduhan korupsi.

Pada bulan Februari, United Malays National Organisation tampat Najib bernaung menggulingkan Khairuddin dari partai setelah dia dinyatakan bangkrut. Khairuddin kemudian melakukan perjalanan ke beberapa negara untuk berkampanye melawan Najib dan skandal korupsi 1MDB sebelum ditahan hingga saat ini.

Khairuddin ditahan pada 18 September di bandara Malaysia, beberapa jam sebelum ia naik pesawat ke Amerika Serikat. Ia dikenakan tuduhan melakukan kegiatan merugikan demokrasi parlementer. Dia berencana membujuk polisi AS untuk menyelidiki skandal 1MDB, yang kabarnya juga melibatkan bank-bank AS.

PM Najib menghadapi protes anti-pemerintah dan diminta mundur atas skandal tersebut. Namun Lembaga anti-korupsi di negara itu telah menyatakan ia bersih dari tuduhan korupsi, dan menyebut alira uang itu adalah dana sumbangan.

Jaksa Agung membersihkan nama PM Najib dari kasus 1MDB.

Skandal ini muncul pada bulan Juli, ketika Wall Street Journal melaporkan bahwa peneliti melihat investor negara 1Malaysia Pengembangan Bhd (1MDB) menemukan ada dana hampir $ 700 juta dolar ditransfer ke rekening bank PM Najib.

Demonstran kemudian mendesak PM Najib Razak mengundurkan diri terkait dugaan korupsi. Najib dituduh menggelapkan US$700 juta atau Rp 9,8 triliun dari sovereign wealth fund. Namun ia menyangkal dugaan tersebut. Dia mengatakan dana yang diterima di akun pribadinya adalah sumbangan politik dari pihak asing. (Tnt/Rie)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.