Finalis Mainan Terkenal 2015

Liputan6.com, Rochester - Sejumlah jenis mainan dan buku cerita masuk dalam daftar finalis mainan tersohor di Amerika Serikat, National Toy Hall of Fame. Dalam daftar yang diterbitkan pada Senin lalu, 28 September 2015, oleh Strong National Museum of Play di Rochester, New York, terdapat sejumlah permainan lawas yang awet sepanjang masa.

Dalam daftar finalis itu dapat terlihat permainan Jenga, mainan PLAYMOBIL, skuter, senapan air Super Soaker, boneka Teenage Mutant Ninja Turtles, gasing, boneka kaos kaki (sock puppet), permainan Twister dan permainan Wiffle Ball. Sebagai catatan, museum mainan ini juga menjadi rumah bagi International Center for the History of Electronic Games dan juga World Video Game Hall of Fame.

Dikutip dari USA Today, Patricia Hogan, seorang kurator di museum Strong, mengatakan, “Kami mencoba memasukkan daftar para finalis yang mewakili berbagai jenis permainan yang berbeda. Kami ingin ada permainan papan dan juga puppet dan bola-bola. Ya, cakupan luas mainan-mainan klasik.”

Sejak 1998, sudah ada 56 mainan yang masuk dalam Hall of Fame. Tahun lalu, sejumlah mainan yang masuk dalam daftar tersohor antara lain tentara hijau mungil, kubus Rubik, dan gelembung-gelembung.

Panitia pemilihan terdiri dari para kurator, peneliti, sejarawan, dan spesialis pemasaran yang melakukan proses nominasi secara terbuka melalui laman toyhalloffame.org. Sebanyak 12 finalis akan ditelaah oleh anggota panitia yang kemudian memberikan pilihan mereka. Biasanya, ada 3 jenis mainan yang mendapat gelar kehormatan.

Patricia Hogan mengatakan museum itu menerima sekitar 8000 nominasi yang masuk, walaupun banyak nominasi yang tumpang tindih pada jenis mainan yang sama. Mereka juga menerima nominasi melalui telepon ataupun surat. “Kami sering menerima surat-surat dari anak-anak yang baru belajar menulis, “ ujar wanita itu.

Menurut situs National Toy Hall of Fame website, kriteria seleksi pemilihan antara lain: mainannya dikenal secara luas, punya tempat di hati masyarakat dan dikenang. Selain itu, kriteria lainnya adalah usia atau bukan berarti numpang lewat saja. Temuan dan inovasi juga masuk sebagai persyaratan.

Namun demikian, suatu mainan dapat saja masuk dalam pengajuan tanpa harus memenuhi 3 syarat secara mutlak.

Kriteria yang ada memberikan keadilan baik bagi mainan yang lebih primitif semisal menonton gelembung-gelembung dan mainan yang lebih menantang kecerdasan semisal kubus Rubik.