Sukses

China Hukum 249 Pejabat Malas

Perdana Menteri China, Li Keqiang, telah berulang kali mengkritik pejabat yang kendur dan pemalas melalui arahan kebijakan dari Beijing.

Liputan6.com, Beijing - China hukum 249 pejabat pemalas. Mereka dianggap malas akibat lambat menggunakan dana pemerintah, menunda proyek, dan menduduki tanah yang dialokasikan untuk pembangunan, demikian kantor berita resmi pemerintah Xinhua melaporkan.

Khawatir aksi antikorupsi Beijing, dalam 18 bulan terakhir banyak pejabat pura-pura menyibukkan diri untuk membuat persetujuan proyek-proyek besar sehingga menghindari pengawasan.

Inilah yang membuat pemerintah terganggu. Hobi menunda pekerjaan karena malas dan bukan hanya sekali melainkan berkali-kali sehingga banyak proyek-proyek besar terbengkalai. Padahal, peringatan telah dikirimkan.

Xinhua melaporkan, 249 pejabat di 24 provinsi, daerah dan kota telah dipecat atau diberi penurunan pangkat administratif atau diberi peringatan setelah penyelidikan yang dilakukan dari akhir Mei sampai pertengahan Juni, seperti dikutip oleh The Guardian, Selasa (29/9/2015)

Salah satu contoh yang paling parah, menurut Xinhua adalah proyek daur ulang makanan di provinsi utara Shanxi yang hingga kini belum memulai pembangunan. Padahal pemerintah telah menggelontorkan dana untuk itu pada tahun 2012.

"Tujuan menghukum orang-orang ini adalah bentuk pertanggungjawaban pengelokaan aparatur dan mengelola isu kemalasan dalam pemerintahan. Serta memastikan target ekonomi tahun ini berada di jalur yang tepat," kata seorang pejabat yang tidak ingin dikutip namanya.

Xinhua mengatakan dana yang tidak terpakai sebesar 296 juta yuan disita oleh pemerintah pusat pada akhir Agustus. Sebagian besar telah diinvestasikan dalam proyek-proyek pembangunan "mendesak" dan untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat.

Tidak jelas apakah angka ini sama dengan jumlah dari 300 juta yuan dana yang disita ini merupakan dana terbengkalai yang diumumkan oleh kabinet pekan lalu.

Pemerintah sebelumnya mengatakan dana yang tidak terpakai akan diinvestasikan sesegera mungkin.

Perdana Menteri China, Li Keqiang, telah berulang kali mengkritik pejabat yang kendur dan pemalas melalui arahan kebijakan dari Beijing.

Ekonomi China tahun ini mmengalami kinerja terlemah setidaknya dalam seperempat abad. Pasar saham China terjun bebas selama musim panas lalu dan kejutan mendevaluasi yuan telah membuat pasar global terpengaruh. Pihak luar meragukan kemampuan Tiongkok untuk mengelola perekonomian. (Rie/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • PM China