Sukses

The Black Widow of Kyoto Ditangkap Atas Kematian 8 Pria

Perempuan berumur 68 tahun itu bertanggung jawab atas kematian 8 orang pria yang terlibat asmara dengannya.

Liputan6.com, Kyoto - Inilah salah satu wanita paling bahaya di dunia. Oleh media setempat ia dijuluki The Black Widow dari Kyoto, nama tersebut berasal dari laba-laba black widow yang memakan pasangannya setelah berhubungan. Perempuan berusia 68 tahun itu bertanggung jawab atas kematian 8 orang pria yang terlibat asmara dengannya.

Menurut polisi Kyoto, dilansir dari Oddity Central, Senin (21/9/2015), Chisako Kakehi telah terlibat asmara dengan lebih dari 10 orang, 8 di antaranya berakhir dengan kematian. Sejauh ini Kakehi didakwa dengan pembunuhan mantan suami di Kyoto, pacar di Osaka serta pembunuhan seorang pria di Kobe.

Dilansir dari CTV News, Senin (21/9/2015), Jaksa Distrik Kyoto mendakwa Kakehi ketika suaminya yang berusia 75 tahun bernama Isao ditemukan tewas di rumah mereka di Kyoto pada Desember 2013 sebulan setelah keduanya menikah.

Awalnya diyakini kematiannya disebabkan oleh serangan jantung. Namun polisi menemukan jejak sianida dalam tubunya. Polisi menduga klaim asuransi atau uang warisan menjadi motif dalam pembunuhan tersebut. Pada tahun 1994, suami pertama Kakehi meninggal pada usia 54 tahun. Selanjutnya Kakehi menikah lagi dengan seorang pria melalui layanan kencan. Namun pada 2006 ia meninggal karena stroke pada usia 69 tahun.

Perempuan berumur 68 tahun itu bertanggung jawab atas kematian 8 orang pria yang terlibat asmara dengannya.

Kakehi lalu menikah lagi pada tahun 2008. Namun tiba-tiba sang suami jatuh sakit di rumahnya setelah hanya 2 bulan menikah. Ia dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit. Satu tahun kemudian, pacarnya meninggal karena diduga terkena kanker.

Pada awalnya Kakehi bersikeras bahwa ia tak bersalah.

"Aku bahkan tidak tahu bagaimana untuk membunuh seseorang," katanya. "Dan aku tidak tahu di mana sianida itu berasal. Saya berharap seseorang akan memberitahu saya", seperti dilansir oleh Telegraph.co.uk, Senin (21/9/2015). 

Setelah melakukan investigasi lanjutan, polisi berhasil menemukan jejak sianida dari asam hidrisianat yang ditemukan di perkebunan di rumahnya tersimpan dalam paket-paket kecil.

Untuk bisa mendekati semua korban-korbannya menurut tabloid Jepang Flash, Kakehi menggunakan situs perjodohan.

"Ia datang sebagai orang baik, normal, dan menjadi orang yang bisa mengatasi banyak masalah. Karena telah banyak orang yang ditipu, jelas ia seorang manipulator yang ulung," kata majalah Flash, sebuah majalah khusus layanan kencan di Jepang.

Menurut laporan, jika Kakehi terbukti bersalah atas pembunuhan para suaminya, kemungkinan besar ia akan dijatuhi hukuman mati.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini