Sukses

Ancam Buat Lab Sabu, Pria Ini Dilarang Masuk Disney Seumur Hidup

Tidak sabar terkadang membawa masalah yang tidak diinginkan. Seorang pria dipaksa keluar dan dilarang masuk seumur hidup ke Disneyland.

Liputan6.com, Saint Augustine - Boleh-boleh saja kesal dengan pelayanan yang tertunda, namun ucapan yang tidak pada tempatnya sebaliknya akan membawa masalah bagi pelakunya.

David Swindler (54) dari Saint Augustine, Florida, mendapatkan pelajaran yang tak terlupakan mengenai kesabaran. Pria penggemar Disney itu dilarang masuk taman-taman hiburan Disney seumur hidupnya karena ucapan yang dipandang tidak pantas oleh pihak keamanan Disney World di Orlando, Florida.

Dilaporkan dalam Huffington Post, pada akhir pekan Hari Buruh (Labor Day) lalu, pria itu sedang bersama dengan keluarganya berlibur ke Disney World. Pria itu sedang berada di resor Pop Century, penginapan yang merupakan bagian dari Disney World.

Pada saat itu ia sedang upayakan perpanjangan penginapan, dari dua malam menjadi tiga malam. Ia menelepon pihak penginapan pada hari Jumat (04/09/2015) pukul 11.30 malam untuk menanyakan ketersediaan kamar.

Setelah menunggu 15 menit, ia menutup telepon. Ketika menelepon kembali, dengan nada bercanda ia mengatakan, “Saya bisa membuat lab sabu lebih cepat daripada lamanya waktu kalian untuk menjawab pertanyaan saya.”

Namun, dari respons petugas keamanan tidak menanggapi ungkapannya itu sebagai lelucon. Tak lama kemudian sejumlah polisi dari Orange County bersama dengan petugas keamanan Disney mendatangi kamar David, untuk menanyakan lab sabu yang dimaksud.

Meski tidak ada lab sabu di dalam kamar dan tidak ada dakwaan diajukan terhadapnya, namun pihak penginapan memaksanya keluar pada pukul 3 subuh untuk mencari penginapan lain.

Gambar dari fisrtcoastnews.com

“Ketika putri saya yang berusia 9 tahun sedang bergegas meninggalkan kamar, ia melihat kepada pada petugas dan berkata, ‘Rusaklah masa kanak-kanak saya.’” Pria itu tidak mendapatkan pengembalian uang, tapi malah mendapat catatan yang melarangnya menginjakkan kaki seumur hidup di taman bermain Disney.

Namun istri dan keluarganya  tidak disertakan dalam catatan larangan tersebut. Kata Shelley, istrinya, kepada First Coast News, “Hampir setiap hari David menyesali perkataannya, dia tidak pernah menginginkan semua ini terjadi.”

Pria itu bahkan mencoba mengeluarkan keluh kesahnya melalui media sosial dan situs berbagi video dengan harapan agar petinggi taman bermain itu berpikir kembali mengenai larangan itu.

“Perlakuan ini tidak mencerminkan siapa Disney sebenarnya. Saya telah menuliskan surat panjang kepada petinggi, dan saya kira mereka menyadari bahwa petugas penginapan mereka telah membuat suatu kesalahan.”

Seorang juru bicara Disney mengatakan kepada Huffington Post bahwa David Swindler diminta untuk menuliskan surat keluhan kepada pihak keamanan agar surat larangan terhadapnya dicabut. Pihak Disney akan menelaahnya lebih lanjut.

Gambar dari firstcoastnews.com

Hingga berita ini diturunkan, surat keluhan belum diterima oleh pihak Disney.

“Saya rasa ada miskomunikasi. Saya berharap untuk mendapatkan permintaan maaf dari pegawai terlibat, pengembalian uang untuk malam yang sisa-- serta mungkin boneka untuk putri-putri saya.” (Alx/Rcy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.