Sukses

5 Perkiraan Hari Kiamat Paling Menghebohkan

Menurut kitab suci, tidak ada manusia yang bisa mengetahui kapan dunia berakhir. Namun dari tahun ke tahun, prediksi kiamat terus terjadi.

Liputan6.com, Jakarta Hari kiamat, atau hari akhir telah diprediksi akan terjadi oleh berbagai kitab suci maupun studi ilmiah.

Tidak ada yang tahu pasti kapan hari itu datang. Bahkan perkiraan yang mengantarkan pada fenomena terkait hari kiamat selalu meleset. Pun begitu, dari tahun ke tahun, bermunculan isu dunia akan berakhir, yang membuat masyarakat berbondong-bondong secara putus asa mencari cara untuk bertahan hidup. Fenomena tiupan sangkakala pun mengantarkan pada ketakutan dekatnya hari akhir.

Kadang-kadang, prediksi itu terjadi dari kesalahan intrepretasi tulisan masa lampau. Terkadang juga karena kurangnya pengetahuan masyarakat saat itu akan fenonema alam dan sosial. Teori konspirasi pun juga kerap menjadi alasan di balik isu kiamat.

Dikumpulkan oleh Tim Liputan6.com, berikut 5 prediksi hari kiamat yang paling menggemparkan dunia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Wabah 'Hitam'

Wabah 'Hitam'

Pada abad ke-14, lebih dari 50 juta jiwa di dunia terenggut. 

Mereka meninggal karena penyakit yang disebut dengan black plague-- wabah hitam. Penyakit ini dipicu oleh bakteria yang menyerang organ pernapasan manusia. 

Gejala awal penyakit ditandai dengan munculnya benjolan seperti tumor pada bagian leher, paha dan ketiak, berisi nanah-- karena pembengkakan kelenjar. Ini merupakan vonis mati. Setelah mengalami sesak nafas, penderita akan muntah darah dan mengalami demam tinggi. Kemudian, meninggal dunia dalam selang waktu dua hari.

Wabah dibawa oleh hewan pengerat seperti tikus, dan menyebar dengan sangat cepat. Bermula dari Eropa di tahun 1330-an, wabah menghapuskan 45 persen penduduk dalam jangka waktu hanya 4 tahun, dikutip History Today. Berbagai upaya dilakukan untuk menghentikan menyebarnya wabah dilakukan, dari menggunakan bunga, sampai membakar tubuh orang-orang yang meninggal karena penyakit tersebut. Namun, semuanya sia-sia.

Dari Eropa, wabah menyebar sampai ke Timur Tengah, dan memakan korban jiwa hingga 40 persen penduduk Mesir. Pada akhir abad ke-19, wabah ini diduga telah memakan lebih dari 200 juta jiwa.

Pada puncak menyebarnya wabah pada tahun 1346-53, masyarakat percaya dunia akan berakhir. Mengingat kelaziman untuk menemukan satu kota dengan seluruh penduduk yang tidak lagi bernyawa di masa itu. Hal-hal yang berkaitan dengan kematian, seperti tengkorak dan dewa kematian menjadi motif yang umum ditemukan pada budaya dan seni di era tersebut.

Namun, seiring dengan pergantian abad, wabah berangsur berkurang. Penyebaran terus terjadi sampai abad 19, namun, masyarakat sudah lebih cerdas dalam melakukan pencegahan.

Pada era modern sekarang ini, kasus menyebarnya wabah masih ada. Namun, korban jiwa yang dilaporkan jauh lebih rendah dari penyakit seperti gagal jantung atau stroke.

3 dari 6 halaman

Komet Halley

Komet Halley

Komet Halley merupakan komet yang melesat di langit dan bisa dilihat dengan mata telanjang setiap 75-76 tahun sekali.

Keberadaan komet Halley ditemukan oleh ilmuwan sejak setidaknya 240 Sebelum Masehi. Namun, pada tahun 1910, teleskop tidak bisa mendeteksi keberadaan komet yang harusnya melintas di langit. Keadaan diperburuk saat Yerkers Observatory mengumumkan ditemukannya cyanogen, zat beracun, pada ekor komet.

Dikutip dari The Guardian, astronomer Perancis dan pengarang Camille Flammorian percaya bahwa zat cyanogen akan "menembus atmosfer dan kemungkinan mengakhiri kehidupan di bumi".

Panik merebak di masyarakat. Charlatans menjual 'pil komet' yang diakuinya akan menbuat orang yang mengonsumsinya imun dari racun yang dibawa komet. Masyarakat makin giat berdoa.

Sementara itu Royal Greenwich Observatory di Inggris menyatakan komet akan mengakibatkan gelombang pasang hebat yang akan mengakibatkan laut pasifik kosong.

Komet pun datang pada 20 Mei 1910. Namun lautan tidak menjadi kosong, dan orang-orang tidak kehabisan napas.

4 dari 6 halaman

Nostradamus: "Tahun 1999 dan Bulan Tujuh"

Nostradamus: "Tahun 1999 dan Bulan Tujuh"

Nostradamus bekerja sebagai apoteker dan cenayang di masa hidupnya pada abad 16. Ia dikenal dengan ramalannya yang seringkali menjadi kenyataan.

Dikutip dari Smashing Lists, salah satu ramalannya yang menjadi kenyataan adalah kebakaran besar-besaran di London, yang terjadi pada 5 September 1666. Bencana ini memiliki banyak paralel dengan kutipan dari buku ramalannya yang berbunyi : "Darah orang-orang baik akan menjadi permintaan di London, terbakar api di tahun 66."

Ini tentunya membuat geger masyarakat. Ramalan lainnya yang dianggap menjadi nyata adalah Revolusi Perancis dan bangkitnya Napoleon.

Dekade sesudahnya, kehebohan muncul berawal dari sajak empat baris dari buku ramalan yang berbunyi sebagai berikut:

"Tahun 1999 bulan tujuh

Dari langit turun Raja Teror Agung

Ia akan membangkitkan Raja Agung Mongol

Sebelum dan sesudahnya, Mars diberkahi keberuntungan"

Ini sudah jelas mengantarkan pada prediksi, akan ada sesuatu terjadi pada bulan Juli 1999. Para pengikut Nostradamus heboh, perkiraan bahwa tanggal yang disebutkan merupakan hari akhir merebak. Meteor hingga nuklir menjadi prediksi terjadinya hari akhir.

Pada bulan Juli 1999, John F. Kennedy Jr. dan istrinya tewas dalam kecelakaan pesawat, menjadi berita sorotan seluruh dunia, khususnya Amerika Serikat. Memperkuat kebenaran ramalan Nostradamus. Namun Juli 1999 berakhir, dan dunia belum hancur.

Pun begitu, interpretasi lain muncul. 1999 dianggap sebagai awal dari sesuatu yang akan mengantarkan pada kehancuran dunia.

5 dari 6 halaman

Virus Y2K

Virus Y2K

Pergantian tahun 1999 ke 2000 bukan hanya pergantian tahun, namun juga abad dan milenia. Ini membuat pergantian tahun tersebut dirayakan besar-besaran di seluruh dunia, mengantarkan pada 'demam milenium' di seluruh dunia.

Perubahan besar-besaran ini juga mengakibatkan sebuah malfungsi pada sistem komputer. Sejak tahun 1970, diperkirakan sistem komputer akan mengalami kesulitan karena dua digit terakhir tahun,  yang pada tahun 1999 terdata '99', pada tahun 2000 akan terbaca '00'.

Ketidaksiapan ini diperkirakan akan mengakibatkan komputer mengira kita kembali pada tahun 1900, dan terjadi malfungsi, bukan hanya di komputer, namun sistem yang menggerakkan infrastruktur dunia. Perkiraan akan bencana pun bermunculan.

Isu akan terjadinya peluncuran nuklir yang diakibatkan oleh salah terbacanya tanggal pun muncul dan menghebohkan masyarakat dunia. Dikutip The Augusta Chronicles, Bill Clinton yang saat itu menjabat sebagai presiden sampai turun tangan.

"Masalah Y2K tidak akan mengakibatkan senjata nuklir diluncurkan, peluncuran nuklir membutuhkan campur tangan manusia." Berikut bunyi pernyataan dari White House. Dalam kata lain, tidaklah masuk akal jika akan terjadi peluncuran nuklir dari kesalahan penulisan tanggal semata.

Tahun 2000 pun berakhir dengan hanya sedikit glitch mengesalkan pada komputer, dan tidak ada nuklir yang diluncurkan.

6 dari 6 halaman

Kalender Maya Berakhir di Tahun 2012

Kalender Maya Berakhir di Tahun 2012

Tanggal 21 Desember 2012 merupakan tanggal di mana kalender Long Count suku Maya berakhir. Ini mengantarkan pada prediksi dunia akan berakhir di tanggal tersebut.

Perkiraan penyebabnya pun diprediksi oleh orang-orang seluruh dunia, seperti pancaran sinar matahari tingkat tinggi, pertukaran posisi kutub Utara dan Selatan, dan cahaya di bumi padam total. Pemerintah Amerika Serikat sampai membangun sebuah bunker untuk penyelamatan diri.

Namun, tahun 2012 berakhir, dan bumi masih utuh hingga sekarang.

Dikutip dari Live Science, kalender Long Count mendata 5.125 tahun, dimulai dari 3114 Sebelum Masehi sampai 21 Desember 2012. Walau begitu, tidak ada lagi ramalan akan apa yang akan terjadi di tahun setelahnya. Mengingat kalender tidak mencatat pula tanggal lebih lampau dari 3114 Sebelum Masehi, kalender kemungkinan besar tidak mencatat mengenai penciptaan hingga berakhirnya dunia. (Ikr/Rcy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini