Sukses

Heboh Air Banjir di Jepang Lebih Bersih dari Kolam Renang

Air yang menggenangi stasiun bawah tanah di salah satu kota Jepang sangat bersih, bahkan hampir bening. Ini membuat orang-orang terheran.

Liputan6.com, Tokyo - Baru-baru ini, beredar foto-foto mengherankan yang awalnya disebar oleh netizen Tiongkok. Foto-foto itu menunjukkan stasiun subway di kota Timur Jepang, Hamamatsu, yang banjir. Namun, bukanlah kerusakan atau aspek tragis lainnya yang memicu kehebohan, melainkan mengenai betapa bersihnya air banjir tersebut.

Sebagai penduduk Indonesia, khususnya Jakarta yang setiap kali banjir timbul air cokelat keruh, Anda juga mungkin akan terheran-heran dengan foto-foto yang menunjukkan air bening menggenangi lorong-lorong bawah tanah tersebut.

Para netizen pun membandingkan jernihnya air tersebut dengan kolam renang. Bahkan, jika mengingat kebanyakan kolam renang jauh dari bersih, bisa jadi air banjir ini betul-betul lebih bening. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pengguna: "Bahkan kolam renang disini (Tiongkok) tidak sebersih ini," tulis dia.

"Di Tiongkok airnya terlihat seperti sup wijen hitam," ungkap pengguna lainnya dikutip Hong Kong Free Press.

Sebaliknya, beberapa netizen ngotot foto itu merupakan hasil manipulasi gambar, dan menyebutkan bahwa kejadian itu tidak masuk akal.

Air banjir terlihat bersih, bahkan bening. Ini membuat heran netizen. (foto: Hong Kong Free Press)

Pengguna pun menebak-nebak alasan di balik air yang 'kelewat bersih' tersebut.

"Pulau-pulau di Jepang punya kadar lumpur yang lebih sedikit. Jadi tentu saja mereka lebih bersih dibanding tempat dengan banyak pegunungan dan sungai. Tidak bisa membandingkannya, mengingat lingkungan geografis Tiongkok yang sungguh berbeda."

Argumen ini segera dibantah: "Jepang juga punya tanaman dan pohon. Menurut logikamu, memangnya orang Jepang menanam tanaman di pasir?"

Air banjir terlihat bersih, bahkan bening. Ini membuat heran netizen. (foto: Hong Kong Free Press)

Kenyataannya, budaya kebersihan di Jepang sangat berkaitan dengan aspek spiritual. Bahkan, kebersihan menjadi prioritas -- lebih tinggi dari kerapihan.

Dilansir dari Economist, bagi masyarakat Jepang mandi punya hubungan erat dengan ajaran Shinto dan Buddhisme.

Menurut penganut Shintoisme Jepang, Sang Pencipta lahir di laut. Pada era modern sekarang, ritual kebersihan pun masih rutin diterapkan. Para pengikut di kuil Shinto masih punya ritual berkumur. Kebersihan adalah salah satu bentuk ibadah.

Sehingga, kebersihan ruang publik pun sangat diperhatikan. Tisu, cairan pembersih tangan, dan cairan pensteril untuk benda-benda seperti mainan dan sepeda laku keras.

Dalam rumah, masyarakat punya aturan untuk tidak memakai sandal yang sama dalam untuk ruangan dan kamar mandi. (Ikr/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini