Sukses

Pemilu Parlemen, Warga Singapura Padati TPS

People's Action Party (PAP) atau Partai Aksi Rakyat yang berkuasa.diperkirakan akan memenangi pemilihan umum Singapura.

Liputan6.com, Singapura- Pesta rakyat tengah digelar Singapura. Warganya pun berbondong-bondong menuju ke tempat pemungutan suara (TPS), untuk memberikan hak pilihnya dalam pemilihan umum parlemen yang diharapkan akan dimenangi People's Action Party (PAP) atau Partai Aksi Rakyat yang berkuasa.

Untuk pertama kalinya, seluruh calon kandidat, termasuk oposisi, bisa mendapatkan kursi dalam pemilu raya.

Pemilu parlemen Singapura, seperti dilansir dari CNN, Jumat (11/9/2015), ini merupakan pemilihan pertama yang digelar sejak kemerdekaannya pada 1965. Sepeninggal pemimpin Lee Kuan Yew yang juga pendiri Partai Aksi Rakyat -- ayah perdana menteri saat ini.

Partai Aksi Rakyat menang dalam setiap pemilu sejak kemerdekaan Singapura tahun 1965. Antara tahun 1968 hingga 1984, pihak oposisi bahkan tidak memenangkan satupun kursi parlemen.

Keberhasilan PAP telah dikaitkan dengan popularitas yang luas di kalangan rakyat Singapura - yang telah melihat Negeri Singa mereka dengan cepat berkembang menjadi salah satu negara dengan perekonomian maju di dunia.

Tapi pemerintah punya batu sandungan soal pengelolaan imigrasi dan infrastruktur, ditambah dengan keinginan yang lebih besar oleh warga Singapura muda, yang menuntut pluralitas politik, menjadi penyebab makin kuatnya partai-partai oposisi selama bertahun-tahun.

Saingan terbesar PAP adalah Workers Party atau Partai Buruh, yang dalam pertarungan terakhir memiliki tujuh anggota parlemen dari 87 kursi, tetapi sejumlah partai kecil juga ikut serta.

Ada 89 kursi parlemen yang akan diperebutkan untuk pertama kalinya sejak Singapura merdeka tahun 1965. Sehingga ini akan menjadi ujian popularitas bagi partai berkuasa itu.

Voting ini dilakukan setelah 9 hari sembilan hari masa kampanye. Setidaknya 2 juta warga Singapura diperkirakan akan memberikan hak suara mereka hingga pukul 20.00 waktu setempat.

Badan Penyelenggara pemilu, untuk pertama kalinya, akan mengumumkan sampel penghitungan suara setelah ditutup. Opini dan jajak pendapat tidak diperbolehkan dalam pemilu Singapura. (Tnt/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini