Sukses

3 Orang Terluka Akibat Tembakan Seorang Pria di Kereta Prancis

Sebelum aksi pria itu menimbulkan korban tambahan, 2 tentara Amerika Serikat mampu mencegahnya.

Liputan6.com, Paris - Sebanyak 3 orang cedera serius setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam sebuah kereta yang tengah melaju di bagian utara Prancis. Namun sebelum aksi pria itu menimbulkan korban tambahan, 2 tentara Amerika Serikat mampu mencegahnya.

Insiden yang berlangsung di dalam kereta cepat Thalys jurusan Amsterdam-Paris itu bermula ketika 2 serdadu AS tersebut mendengar seseorang menyiapkan senjata di dalam bilik toilet kereta. Mereka lalu berjibaku menghadapinya begitu pria tersebut keluar dari toilet.


Petugas bersiaga di lokasi kejadian. (BBC)

Akan tetapi, meski tersangka mampu dibekap, dia sempat melepaskan tembakan. Sebanyak 2 orang terluka akibat tembakan tersebut, termasuk salah satu dari 2 tentara AS itu. Seorang korban lainnya mengalami luka sayatan pisau.

Ada pula korban luka ringan, yaitu aktor Prancis, Jean-Hugues Anglade. Dia terluka ketika memecahkan kaca untuk membunyikan alarm guna memperingatkan para penumpang.

Tersangka langsung ditahan aparat Prancis begitu kereta tiba di stasiun Kota Arras, Prancis utara. Menurut sumber kepolisian, tersangka merupakan pria asal Maroko berusia 26 tahun.

Tersangka langsung ditahan aparat Prancis begitu kereta sampai di stasiun Kota Arras, Prancis utara. (BBC)

Dari tersangka, aparat menyita sepucuk senapan Kalashnikov, pisau, pistol otomatis, dan amunisi.

Media massa Prancis melaporkan, intelijen Prancis mengetahui identitas pria tersangka. Di Kota Arras, dia menolak berkomentar.

Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve, yang bertolak ke Kota Arras setelah insiden serangan terjadi, menyanjung 2 warga AS yang mampu mencegah korban bertambah banyak.

"Mereka pemberani dan menunjukkan nyali yang hebat dalam situasi sulit," ujar Cazeneuve yang dikutip BBC, Sabtu (22/8/2015).

Belakangan, Departemen Pertahanan AS mengonfirmasi, kedua orang yang berjibaku dengan penyerang memang adalah anggota militer AS. Media Prancis menyebut keduanya merupakan personel marinir AS.

Melalui akun resmi Twitter, kereta Thalys menyatakan situasi telah terkendali walau sejumlah jadwal pemberangkatan kereta sempat ditunda.

Saat kejadian berlangsung, kereta itu membawa 554 penumpang dari Kota Amsterdam di Belanda menuju ibu kota Prancis, Paris. (Ali/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.