Sukses

Rekaman CCTV Jelang Teror Ledakan Kedua di Bangkok

Seorang pria tak dikenal dilaporkan telah melempar bom berdaya ledak kecil dari jembatan di pusat Kota Bangkok.

Liputan6.com, Bangkok - Wakil kepala polisi Distrik Klongsan, Kolonel Natakit Siriwongtawan mengatakan, ada orang tak dikenal melemparkan bom ke dekat dermaga sibuk di Sungai Chao Phraya. Untungnya peledak jatuh ke dalam sebuah kanal.

"Jika tak jatuh ke dalam air, maka tentu saja akan mencederai," tutur Siriwongtawan seperti dikutip dari AsiaOne, Selasa (18/8/2015).

Sebuah video insiden ledakan bom kedua itu kemudian dimuat oleh Khaosod TV dan diunggah di YouTube. Dalam rekaman tersebut, ditunjukkan orang-orang di jembatan berhamburan ketika guncangan dahsyat terjadi.

Asap putih pun langsung muncul disertai semburan air ke atas jembatan.

Berikut detik-detik saat ledakan kedua yang terekam dalam CCTV sekitar.

Sehari sebelumnya, ledakan bom terjadi di pusat kota Bangkok, Thailand, Senin 17 Agustus 2015 malam.

Pemerintah Negeri Gajah Putih mengaku sudah punya petunjuk soal terduga pelaku teror. Terduga tersangka adalah seorang pria yang terlihat di lokasi kejadian dan tertangkap kamera pengawas atau CCTV.

Polisi juga mencurigai seorang perempuan, yang diketahui meletakkan tas mencurigakan di dekat lokasi ledakan.

Sejauh ini, Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi 2 warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban ledakan bom di depan Kuil Erawan. Keduanya adalah HI (61) mengalami luka, dan istrinya, LLT (61), meninggal dunia.

Menteri Luar Negeri‎ (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan, sejauh ini informasi yang diterima menyebutkan, 2 WNI itu tengah berwisata di Thailand ketika bom tersebut meledak.

"(Mereka) lagi berwisata," ucap Retno di Kantor Kemenlu.

Namun Retno menyatakan belum dapat informasi lebih detail terkait 2 WNI tersebut. Termasuk alamat rumah mereka di Tanah Air.

Reuters menyebut, insiden ledakan bom jenis TNT itu menewaskan 22 orang, termasuk 9 orang asing. (Tnt/Rie)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini