Sukses

Teror Bom Bangkok, Polisi Incar 2 Orang Mencurigakan Ini

PM Thailand meyakini pelaku berasal dari wilayah timur laut -- jantung gerakan Red Shirt pendukung mantan PM Thaksin Shinawatra.

Liputan6.com, Bangkok - Belum ada pihak mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di pusat kota Bangkok, Thailand, Senin 17 Agustus 2015 malam. Namun, pemerintah Negeri Gajah Putih mengaku punya petunjuk soal terduga pelaku teror yang menewaskan setidaknya 21 orang itu.

Terduga tersangka adalah seorang pria yang terlihat di lokasi kejadian dan tertangkap kamera pengawas atau CCTV.

"Hari ini ada tersangka yang terlihat di CCTV namun belum jelas...kami masih harus mencarinya," kata Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-O-Cha, seperti Liputan6.com kutip dari News.com.au, Selasa (18/7/2015).

PM Thailand menambahkan, ia yakin para pelaku teror berasal dari 'kelompok anti-pemerintah yang bermarkas di timur laut'. Wilayah itu juga merupakan jantung gerakan Red Shirt -- 'kaus merah' pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.

Ledakan bom yang diyakini menggunakan TNT tersebut adalah yang terburuk dalam sejarah Negeri Gajah Putih. "Ini adalah insiden terburuk yang pernah terjadi di Thailand," kata PM.

"Sebelumnya hanya ada bom-bom kecil. Namun, kali ini pelaku bertujuan mengorbankan orang-orang tak berdosa. Mereka ingin merusak perekonomian dan pariwisata."

Sebelumnya, seperti dikutip dari New York Times, petugas polisi mengatakan, penyelidikan fokus pada seorang perempuan yang datang ke kuil sekitar 15 menit sebelum ledakan. Ia dilaporkan meninggalkan tas mencurigakan di lokasi ibadah umat Hindu itu.

Bom TNT

Polisi Thailand mengatakan, bom yang digunakan pelaku adalah TNT seberat 3 kilogram yang dijejalkan dalam sejumlah pipa kecil dan dibungkus kain putih.

Kaca sebuah toko di dekat lokasi ledakan bom bangkok retak. (Reuters)

"Itu adalah bom TNT. Orang yang melakukannya mengincar orang asing. Untuk menghancurkan perekonomian dan pariwisata Thailand," kata Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwong.

Sebuah perangkat detonator juga ditemukan 30 meter dari lokasi kejadian.

Sejak 2006 silam, Bangkok menjadi saksi bisu pergolakan politik di Thailand, yang berujung pada 2 kudeta. Sampai insiden kemarin, jarang sekali ada warga asing yang terjebak dalam pertumpahan darah.

Kudeta paling anyar terjadi pada 2014, yang menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra -- menyusul demonstrasi besar-besaran yang berlangsung selama 4 bulan.

Thailand juga didera masalah pemberontakan pihak Selatan, di dekat perbatasan dengan Malaysia. Sudah 6.400 orang tewas dalam konflik, mayoritas adalah rakyat sipil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Firasat Penyelamat Maut

Proses identifikasi korban jiwa masih terus dilakukan. Sebagian dari mereka adalah turis asing yang sedang berlibur di sekitar Kuil Erawan, yang populer di kalangan penduduk lokal dan wisatawan.

Seorang turis Australia, Darren, termasuk beruntung. Kala itu ia berjalan kaki dari stasiun kereta Chidlom menuju Taman Lumpini. Biasanya ia berbelok kiri, melewati Kuil Erawan yang berjarak 50 meter.

Namun, rekannya bersikukuh mereka harus ke kiri. Lima menit kemudian, terdengar suara menggelegar. "Kami mendengar suara ledakan. Awalnya kami berpikir, itu gelegar petir," kata dia.

Kemudian, menyusul suara lengkingan sirene yang sampai ke telinga mereka. Dari kendaraan aparat juga ambulans yang dikebut di jalanan.

Saat itulah, Darren dan rekannya menyadari, hal serius sedang terjadi. "Belok kiri, bukannya ke kanan menjadi keberuntungan kami," kata dia, mensyukuri firasat rekannya itu.

Jembatan penyeberangan di dekat lokasi ledakan bom Bangkok. (Reuters)

Sesaat sebelum kejadian, orang-orang berlalu-lalang di jalanan maupun di jembatan pedesterian di sekitar Kuil Erawan.

Tiba-tiba, kilatan cahaya membutakan mata, suara ledakan terdengar keras. Efek kejut sungguh luar biasa, merobek badan manusia di dekatnya.

Darah berceceran, menebarkan aroma anyir di perempatan Rachaprasong. Bom membuat kaca-kaca pecah, sambaran apinya membakar sepeda motor hingga menyisakan kerangka besi yang gosong.

Sejumlah petugas melakukan penyelidikan di lokasi meledaknya bom motor di luar Kuil Erawan di pusat kota Bangkok, Thailand, Senin (17/8/2015). Bom motor tersebut diketahui telah menewaskan sekitar 27 warga. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

(Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini