Sukses

Api Masih Berkobar 36 Jam Usai Ledakan di Pelabuhan Tianjin

Lebih dari 200 spesialis kimia dari militer yang 'dipersenjatai' alat deteksi dikerahkan.

Liputan6.com, Tianjin - 36 Jam lebih setelah ledakan dahsyat setara 21 ton bahan peledak TNT di Pelabuhan Tianjin, China, api dilaporkan masih berkobar. Para pemadam kebakaran belum berhasil menjinakkannya.

Gumpalan asap hitam dan putih pun masih membumbung di langit di atas bangunan, mobil dan kontainer yang juga terbakar.

Bau kimia pun mulai tercium sejak Kamis 13 Agustus waktu setempat. Kabarnya zat beracun itu termasuk sodium sianida.

"Sebuah tim ahli kimia militer dikirim untuk melakukan pengujian gas beracun di tempat kejadian, dan tim penyelamat telah diperintahkan untuk mengenakan pakaian pelindung," kata media pemerintah seperti dikutip dari BBC, Jumat (14/8/2015).

Laman CNN menuliskan, lebih dari 200 spesialis kimia dari militer yang 'dipersenjatai' alat deteksi dikerahkan. Sementara lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan sisa kobaran api.

"Berbahaya jika Anda menghirup udara beracun ini dalam jangka waktu lama. Tapi saat ini, berdasarkan pemantauan kami belum melebihi batas standar kadanya," kata Kepala Biro Perlindungan Lingkungan Tianjin, Wen Wurui.

"Sistem pembuangan ke laut juga telah ditutup," tambah Wurui.

Ledakan hebat terjadi di kota utara China Tianjin, Tianjin, China utara, pada 12 Agustus. Setelah ledakan pertama, selang beberapa detik terjadi lagi. Getarannya terasa hingga radius beberapa kilometer dari lokasi kejadian.

Menurut Pusat Jaringan Gempa China, besarnya ledakan pertama setara dengan ledakkan 3 ton bahan peledak jenis TNT. Sedangkan yang kedua setara 21 ton atau gempa bumi 2,9 skala Richter.

"Ledakan kemudian memicu ledakan berikutnya," lapor kantor berita Xinhua.

Menurut data terkini, 50 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. 17 Di antaranya adalah pemadam kebakaran. Sementara 71 orang dilaporkan dalam kondisi kritis.

Pada Jumat ini, tim pencari menemukan seorang korban di bawah reruntuhan. "Petugas pemadam kebakaran yang selamat telah ditarik dari reruntuhan gudang," kata pihak berwenang.

Gudang yang meledak di daerah pelabuhan itu dimiliki oleh sebuah perusahaan bernama Ruihai Logistics.

Pejabat kota mengatakan, mereka masih tidak tahu apa benda apa saja yang berada di dalam gudang atau apa penyebab ledakan itu.

Lebih dari 3.500 warga menghabiskan malam di tempat penampungan sementara.

Berdasarkan The Peoples's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China, sekitar 700 ton natrium sianida yang disimpan di lokasi akan dinetralisir dengan hidrogen peroksida -- untuk detoksifikasi bahan kimia.

(Tnt/Rie)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.