Sukses

Hotel di Mali Dikuasai Teroris, 12 Orang Tewas

Seorang juru bicara pemerintah Mali mengatakan, dalam kebuntuan itu 12 tewas, terdiri dari 5 tentara, 3 sandera dan 4 teroris.

Liputan6.com, Sevare - 5 Orang asing dievakuasi dan sejumlah sandera dibebaskan setelah mereka terperangkap di tengah penyanderaan orang-orang bersenjata di sebuah hotel di Mali. Pasukan Mali menyelamatkan mereka setelah negosiasi panjang dan melelahkan.

"Kita tidak bisa mengatakan bahwa semuanya selesai, tetapi sejumlah sandera telah dibebaskan," ujar sumber itu setelah pasukan Mali dikerahkan di sekitar Byblos Hotel di Sevare, seperti dikutip The Guardian, Sabtu (8/8/2015).

Para penyerang menyerbu hotel yang sering dikunjungi pengunjung asing dan anggota militer itu pada Jumat 7 Agustus waktu setempat. Pasukan Mali mengepung wilayah itu tetapi usaha mereka untuk melakukan negosiasi mengalami kebuntuan.

Seorang juru bicara pemerintah Mali mengatakan, dalam kebuntuan itu 12 tewas, terdiri dari 5 tentara, 3 sandera dan 4 teroris. Selain itu, tidak jelas berapa jumlah sandera yang masih ditahan oleh teroris.

"Jumlah korban tewas telah meningkat. Kebangsaan belum ditentukan. Kami menunggu rincian dari PBB," tambah juru bicara itu.

Sumber militer lainnya mengatakan pasukan khusus Mali telah menyelamatkan sejumlah sandera serta warga asing yang dievakuasi ke Bamako. Namun, sumber tersebut belum dapat menentukan kewarganegaraan mereka.

Bukan Target Awal

Sementara itu, Misi Multidimensional Stabilisasi Terpadu PBB di Mali (Minusma) mengatakan tentara mereka juga menginap di hotel itu. Bahkan, korban tewas juga ada dari satuan Minusma, meski tak disebutkan asal negaranya.

Staf Minusma juga mengatakan telah mengirimkan tim respons cepat dari Ibukota Bamako ke lokasi dan memperkuat keamanan di Bandara Sevare, wilayah Mopti.

Selain itu, target awal serangan itu sebenarnya sebuah pos militer Mali. "Namun, para penyerang yang dipukul mundur oleh pasukan Mali kemudian bersembunyi di sebuah hotel," kata sebuah pernyataan Minusma.

"Bentrokan antara penyerang dan pasukan keamanan Mali terus terjadi sepanjang pagi dan berlanjut di hotel dan sekitarnya," imbuh pernyataan itu.

Negara Asal Korban

Kebangsaan semua sandera hingga kini tidak jelas, meskipun Pemerintah Rusia dan Ukraina menegaskan warga negara mereka ada di antara para sandera.

Juru bicara Kedutaan Rusia di Mali mengatakan sandera asal Rusia adalah seorang karyawan dari UTair, sebuah perusahaan penerbangan yang bekerja dengan misi penjaga perdamaian PBB.

Sedangkan Presiden Prancis François Hollande mengatakan warga Prancis mungkin juga terjebak dalam serangan itu.

Penyanderaan ini adalah serangan ketiga dalam sepekan terakhir di Mali. Negara tersebut masih berjuang untuk memulihkan stabilitas meskipun kesepakatan damai sudah disepakati pada Juni lalu untuk mengakhiri kerusuhan dan perpecahan etnis.

Sejumlah warga asing juga telah diculik oleh militan Islam di Mali dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya 2 orang di antaranya masih disandera oleh sempalan kelompok Al-Qaeda, AQIM.

AQIM dan 2 kelompok Islamis bersekutu menguasai utara Mali pada 2012 sebelum digulingkan oleh pasukan Prancis dan Mali pada Januari 2013. (Ado/Nda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini