Sukses

Etihad Airways Digugat karena Mengangkut Penumpang Terlalu Gemuk

Penggugat menyebutkan bahwa penumpang obesitas yang duduk di sebelahnya dalam penerbangan membuatnya sakit punggung.

Liputan6.com, Brisbane, Australia Sebuah gugatan hukum diajukan oleh seorang pria dari kota Brisbane, Australia, kepada maskapai penerbangan Etihad yang berpusat di Dubai. Dalam gugatan tersebut, James Andres Bassos menuduh maskapai penerbangan Etihad telah mendudukkannya di samping seorang penumpang yang terlalu gemuk dalam penerbangan Oktober 2011 lalu. Ini membuatnya harus duduk ‘meliuk dan berpilin’ selama penerbangan dari Dubai ke Sydney.

Penggugat harus duduk seperti itu supaya terhindar dari kontak fisik dengan penumpang yang “sangat gemuk” di sebelahnya, yang terus menerus batuk dan terkadang “mengeluarkan cairan dari mulutnya.”

Tulisan Brisbane Times menyebutkan bahwa setelah penerbangan berlangsung 5 jam, James Andres Bassos minta dipindahkan ke tempat duduk lain. Namun, permintaan itu ditolak.

Gambaran penumpang yang terlalu gemuk dalam penerbangan.

Setengah jam kemudian, ia meminta lagi dan akhirnya diizinkan menggunakan kursi awak kabin. Namun, ia masih harus kembali ke tempat duduknya selama 90 menit terakhir sebelum mendarat karena persyaratan keamanan.

Dalam dokumen pengadilan oleh pengacara penggugat disebutkan, “Setelah meminta berulang kali kepada awak kabin, Mr. Bassos diberikan akses terbatas ke kursi awak kabin namun masih diharuskan untuk duduk lama dalam posisi yang menurutnya menyebabkan sakit punggung dan nyeri yang sudah dideritanya selama ini.”

Dari sejumlah sumber lain disebutkan bahwa Etihad tidak berhasil menolak gugatan ini pada Rabu lalu (29/07/2015) karena merasa tidak bertanggung jawab atas sakit yang dialami oleh Bassos karena itu tidak termasuk kecelakaan. Selain itu, menurut pihak Etihad, bukan hal yang aneh jika ada penumpang yang kelebihan berat badan dalam pesawat terbang dan mengambil banyak ruangan, atau adanaya penumpang yang batuk-batuk.

Gambaran penumpang yang terlalu gemuk dalam penerbangan.

Hakim Distrik Brisbane, Fleur Kingham, memerintahkan Bassos untuk menjalani pemeriksaan dokter. Melalui juru bicaranya, pihak Etihad menyebutkan, “Tidak layak bagi kami untuk berkomentar terkait rincian kasus ini saat proses hukum masih berlangsung.”

Wanita juru bicara itu melanjutkan,“Etihad Airways akan terus melawan dan sekarang Mr. Bassos akhirnya harus menjalani pemeriksaan dokter pada Desember 2015 sebagaimana yang diperintahkan pengadilan. Kami yakin masalah ini akan bisa cepat diselesaikan.”

(Foto judul oleh Karasev Victor via Shutterstock.com)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.