Sukses

Diludahi Trenggiling, Sejumlah Orang Terjangkit Lepra

Jangan main-main dengan hewan trenggiling. Liurnya dapat menyebabkan lepra.

Liputan6.com, Jacksonville Tahun ini sebanyak sembilan orang di Florida didiagnosis sakit lepra. Beberapa di antaranya pernah bersentuhan dengan trenggiling. Pernyataan mereka ini membuat pihak pengurus satwa liar dan kesehatan menduga bahwa trenggiling mungkin penyebab meningkatnya penularan penyakit itu. Padahal, angka rata-rata resmi penderita penyakit lepra di negara bagian itu hanya 10 orang setiap tahunnya.

Penyebaran penyakit ini bisa saja disebabkan trenggiling. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 menemukan bahwa trenggiling secara alamiah adalah tempat tinggal bagi bakteri jenis mycobacterium laprae, penyebab penyakit lepra. Penyakit ini merupakan infeksi kronis yang jika tidak disembuhkan dapat menyebabkan kerusakan syaraf, keletihan luar biasa pada otot, dan cacat permanen.

Banyak pihak mengira lepra, yang dikenal juga dengan nama penyakit Hansen, sudah menjadi bagian masa lalu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention yang disingkat dengan CDC), penyakit itu telah membuat cacat 2 juta orang di seluruh dunia, terutama di Afrika dan Asia Selatan.

Di Amerika Serikat sendiri, penyakit ini paling banyak terjadi di negara bagian Texas dan Louisiana. Kebanyakan infeksinya menular melalui bersin dan batuk dari manusia yang terjangkit. Namun, kehadiran trenggiling, yang sebetulnya hewan asing di Florida, membuat tempat itu menjadi kawasan yang terjangkit.

Menurut Dr. Sunil Joshi, presiden terpilih untuk Duval County Medical Society, kepada CNN, “Ada alasan yang kuat mengapa hal ini terjadi di Florida. Perumahan-perumahan baru yang dibangun telah merusak sarang-sarang trenggiling. Sekarang, mereka berkeliaran di siang hari dan orang yang terpapar adalah mereka yang bekerja di luar ruangan.”

Trenggiling adalah hewan yang tangguh. Mereka dapat meludahi makhluk lain yang mengancamnya, misalnya saat ada orang yang merusak sarangnya atau mengurungnya dalam sangkar. Beruntunglah, sekarang lepra dapat diobati menggunakan antibiotika.

Namun, pentinglah untuk mengobati penyakit itu sedini mungkin, karena bakteri penyebabnya berkembang biak secara perlahan dan tidak menunjukkan gejala penyakit setidaknya hingga empat tahun ke depan setelah seseorang kemasukan bakterinya. Sebetulnya, tidak perlu terlalu khawatir dengan penyakit lepra. Para dokter memperkirakan 95% orang dewasa tidak dapat tertular penyakit ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini