Sukses

Sangkar Pengamatan Hiu Buatan Sendiri

Pasangan ini membuat sendiri sangkar besi untuk mengamati ikan hiu di dalam laut.

Liputan6.com, Outer Banks, Carolina Utara Sebuah video YouTube menarik diunggah Selasa lalu oleh Jordan Cutrell dari Camden, Carolina Utara. Dalam tayangan video itu, nampak sepasang kekasih di pantai Outer Banks berjalan memasuki lautan dengan menggunakan sangkar mirip dengan kandang ayam yang tinggi.

Dalam video itu, Jordan Cutrell terdengar bergumam, “Orang-orang ini akan berenang dalam sangkar anti hiu. Kami tidak ingin digigit.” Namun, seorang penjaga pantai memergoki upaya pasangan itu dan meniup peluitnya, memanggil mereka kembali ke pantai.

Kepada stasiun WBTV, Jordan Cutrell mengatakan, “Orang-orang jadi penasaran dengan apa yang sedang terjadi. Saya sering ke pantai tapi belum pernah melihat yang seperti ini.” Menurut pria itu, sangkar kebal hiu yang dipakai terlihat seperti terbuat dari pipa plastik (PVC) dan “sesungguhnya tidak layak dipakai untuk berenang di sekitar ikan-ikan hiu.”

Pasangan Sandi dan Scott Bergman mengatakan bahwa mereka menghabiskan waktu sekitar 8 jam untuk membuat sangkar kebal hiu itu sebagai lelucon bagi teman-teman dan kerabat mereka. Kata Sandi Bergman kepada WWBT-TV, “Pemberitaan membuat hal ini jadi kelewat serius.”

Pasangan itu juga membenarkan bahwa sangkar ‘Blokjaw’ tersebut memang dibuat dari pipa-pipa PVC yang dipasang menggunakan mur dan baut. Para pelancong sibuk bertanya-tanya tentang sangkar hiu tersebut dan meminta berfoto bersama. Pasangan itu kemudian mengunggah foto-foto liburan Minggu itu ke situs web Ocracoke Current.

Sementara itu, Ben Bataille, asisten penyelia penyelamatan laut untuk Kill Devil Hills, mencoba menjelaskan bahwa seorang penjaga pantai yang terekam dalam video tersebut mengkhawatirkan keamanan sangkar jika pasangan itu menceburkan diri ke dalam laut, ia takut sangkarnya malah terbalik. Hal itu bisa menenggelamkan mereka. Sang penjaga pantai meminta pasangan itu untuk tidak mendekati air yang kedalamannya melebihi batas lutut mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini