Sukses

Diserang Ikan 'Prasejarah' di Sungai, Bocah 5 Tahun Tewas

Ibu dan saudara laki-lakinya yang berada di dalam satu kapal pun terluka saat si ikan 'prasejarah' itu menyerang.

Liputan6.com, Florida - Seorang bocah di Florida, AS, Jaylon Rippy, meninggal dunia setelah diserang ikan jenis sturgeon dari Sungai Suwannee. Ibu dan saudara laki-lakinya yang berada di dalam satu kapal pun terluka dalam insiden tersebut.

"Jaylon Rippy tewas setelah diserang pada Kamis 2 Juli malam. Ibunya dan saudara laki-laki berusia 9 tahun juga terluka. Mereka dibawa ke rumah sakit Gainesville. Kondisi mereka belum diketahui," kata pejabat satwa liar seperti dikutip dari News.com.au, Senin (6/7/2015).

Florida Fish and Wildlife Conservation Commission mengatakan itu adalah korban tewas pertama akibat serangan sturgeon di Sungai Suwannee. Dari total 4 orang terluka karena lompatan ikan sturgeon tahun ini, 2 di antaranya tengah mendayung perahu.

Para pejabat satwa liar mengatakan Colleen Harvey dan suaminya Charles dikejutkan dengan lompatan si ikan saat berperahu di sepanjang Sungai Santa Fe.

Bulan lalu, remaja 14 tahun juga pingsan akibat ditimpa sturgeon saat berperahu dengan keluarganya.

Ikan sturgeon dikenal kerap melompat lebih dari 2 meter di atas air. Banyak orang berperahu di sungai Florida utara dilaporkan terluka akibat ulah nakal ikan berukuran besar itu ketika melayang dari sungai.

Ikan yang penampilannya mirip dari zaman prasejarah itu disebutkan memiliki pelat keras di sepanjang punggung. Mereka bisa tumbuh hingga panjang 2,4 meter, dengan berat sampai 90 kg, dan dapat menyebabkan cedera serius.

Pada 2007, seekor sturgeon yang melompat membuat wanita berusia 50 dari St Petersburg terluka parah. Ketika itu ia tengah mengendarai perahu pribadi di sepanjang Sungai Suwannee.

Akibatnya, limpa perempuan itu pecah dan 3 jari patah, juga kehilangan jari kelingking kiri serta satu gigi.

Ikan sturgeon biasanya kembali ke daerah itu pada musim semi. Aksi akrobat mereka sering bergantung pada tingkat air. Tahun ini tercatat ketinggian sungai sangat rendah, sehingga menyebabkan hewan air itu melompat lebih sering daripada  beberapa tahun terakhir.

Ahli biologi tidak yakin mengapa mereka melompat, tapi mereka meyakinkan para pengguna perahu di sungai tersebut bahwa ikan tidak mencoba untuk menyerang orang. (Tnt/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.