Sukses

Mengupas Kulit Pisang di Belakang Kemudi, Wanita Ini Didenda

Ketahuan mengupas kulit pisang di belakang kemudi, wanita ini ditangkap polisi dan didenda sebesar 100 poundsterling.

Liputan6.com, Christchurch, Inggris Seorang ibu tertangkap mengupas kulit pisang yang hendak dimakannya saat berada di belakang kemudi. Ia diperlakukan ‘seperti penjahat’ dan didenda sebesar 100 poundsterling. Padahal, lalu lintas sedang macet.

Elsa Harris, yang bekerja sebagai pengasuh, akhirnya menepi di pinggir jalan raya di Christchurch, Dorset, Inggris. Ia membayar denda dan diberi pilihan menjalani hukuman atau mengikuti kursus kesadaran pengemudi setelah mengakui melepaskan tangannya dari kemudi untuk mengupas pisang.

Wanita berusia 45 tahun menegaskan mobilnya sedang terjebak dalam kemacetan lalu lintas saat insiden terjadi. Ia mengecam balik denda itu sebagai sebuah 'kekonyolan'.

"Saya seorang ibu tunggal. Ini adalah pisang paling mahal yang pernah saya makan dalam hidup saya."

Elsa mengungkapkan ia sudah mengupas pisang di rumah, tapi ada sepotong kecil kulit pisang yang masih harus dikupas sebelum memakannya. Ia pun kaget ketika mobil polisi berusaha mengejar untuk menghentikannya.

Elsa Harris ditangkap polisi akibat mengupas pisang di belakang kemudi

Makan saat mengemudi bukanlah pelanggaran khusus. Namun, si pengemudi bisa saja terganggu atau gagal mengoperasikan kendaraan karena tidak fokus.

Kode etik di jalan raya menyatakan, pengemudi harus menghindari gangguan seperti makan, minum, mendengarkan musik keras, membaca peta, merokok, dan berdebat dengan penumpang atau pengguna jalan lainnya.

Petugas lalu lintas dan tim memberikan pendidikan untuk mengatasi tingkah laku pengemudi yang dapat membahayakan dirinya sendiri dan pengguna jalan lain, mulai dari mengemudi di bawah pengaruh obat atau minuman beralkohol, melewati batas kecepatan, tidak mengenakan sabuk pengaman, mengemudi dengan ceroboh dan gangguan mengemudi lainnya.

"Kami mendidik orang-orang melalui program kesadaran pengemudi untuk menekankan konsekuensi dari tindakan mereka,” jelas polisi Dorset, yang berhasil dilansir Mail Online, Senin (29/6/2015). (fhh/heidy retnowulan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.