Sukses

Cacing Mirip "Alien" Asal Papua Menginvasi Amerika

Cacing pipih dengan nama Latin platydemus manokwari masuk dalam daftar 10 spesies paling invasif di dunia.

Liputan6.com, Paris - Ini bukan adegan dalam film fiksi ilmiah seperti Men in Black, melainkan kejadian nyata: cacing aneh mirip alien yang mulutnya ada di perut bagian tengah, tak hanya "menginvasi" Eropa, ia juga ditemukan untuk kali pertama di Amerika Serikat.

Cacing pipih New Guinea (platydemus manokwari) tebalnya hanya beberapa milimeter. Namun, panjangnya bisa mencapai 2,5 inchi atau 65 milimeter.

Dari namanya, makhluk itu aslinya berasal dari New Guinea atau Papua. "New Guinea" (Nueva Guinea) adalah julukan yang diberikan penjelajah Spanyol, Ynigo Ortiz de Retez, yang pada tahun 1545 mencatat kemiripan orang-orang Papua dengan penduduk sepanjang pesisir Guinea, Afrika.

Platydemus manokwari menyebar ke seluruh dunia dengan cara menumpang di sejumlah tanaman eksotis dan juga di tanah. Cacing itu membungkus diri di sekitar cangkang siput dan mencerna isinya menggunakan struktur mirip mulut di bagian bawahnya.

Sebagai spesies yang invasif, keberadaan cacing tersebut menjadi ancaman siput asli.

"Saking mengancamnya, Species Specialist Group dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan platydemus manokwari ke dalam daftar 10 spesies paling invasif di dunia," demikian Liputan6.com kutip dari situs sains LiveScience, Rabu (24/6/2015).

Cacing pipih tersebut sebelumnya dilaporkan keberadaannya di alam liar di 15 negara, juga di greenhouse atau rumah kaca di Prancis. Namun, ini adalah kali pertama hewan itu diketahui keberadaannya di Amerika Utara.

Cacing Platydemus manokwari ( Courtesy of Makiri Sei. CC- BY 4.0)

Kelompok peneliti multinasional, yang dipimpin ilmuwan dari Museum National d'Histoire Naturelle atau museum sejarah alam di Prancis menyisir spesimen cacing pipih dan foto-foto yang diambil penduduk lokal di seluruh dunia.

Dari sana, para peneliti menemukan, p. manokwari muncul di 5 negara dan wilayah yang sebelumnya bebas dari makhluk itu: Kaledonia Baru, kepulauan kecil di barat daya Pasifik, Singapura, Kepulauan Solomon, Puerto Rico, dan Florida.

Pengenalan spesies itu, dalam banyak kasus baru, misalnya, cacing tersebut mungkin tiba di Florida pada atau sekitar 2012, demikian dilaporkan para peneliti di jurnal open-access, PeerJ. Sejak itu, hewan tersebut diduga beradaptasi dengan sendirinya dan bisa ditemukan di banyak tempat di Miami hingga Dade County.

Di Puerto Rico, cacing itu muncul di Ibu kota San Juan pada 2014. Temuan pertama platydemus manokwari di Kepulauan Solomon juga terjadi pada 2014, di Guadalcanal.

Para peneliti juga menemukan 2 kelompok genetika dari cacing tersebut atau haplotype -- yang secara fisik tak bisa dikenali kecuali pada tingkat kode genetik.

Pertama adalah australian haplotype yang hanya ditemukan di Australia dan Kepulauan Solomon. Sementara, world haplotype ditemukan di Prancis, Kaledonia Baru, Polinesia Prancis, Singapura, Kepulauan Solomon, dan Puerto Rico. Juga di Florida, Amerika Serikat.

Temuan cacing pipih di AS sangat mengkhawatirkan. Sebab, hewan jenis itu biasanya terisolasi di pulau-pulau kecil. Dari Florida, p. manokwari bisa dengan mudah menyebar ke seluruh Amerika Serikat dan Benua Amerika secara keseluruhan.

(Ein/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini