Sukses

12-6-1987: Presiden AS Tantang Soviet Runtuhkan Tembok Berlin

Reagan terang-terangan menantang Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev untuk meruntuhkan Tembok Berlin di Jerman.

Liputan6.com, Jakarta - Tepat di hari ini, tahun 1987, salah satu pidato paling tersohor dalam era perang dingin terlontar dari mulut Presiden Amerika Serikat (AS) Ronald Reagan.

Reagan terang-terangan menantang Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev untuk meruntuhkan Tembok Berlin di Jerman.

Tembok tersebut menurut AS merupakan simbol pemisahan Jerman. Oleh karena itu, di depan warga Jerman Barat dengan berapi-api, Reagan menyerukan Gorbachev meruntuhkan tembok tersebut.

"Ada satu tanda jelas di mana Soviet telah membuat kalian (warga Jerman) menjauh dari kebebasan dan perdamaian," sebut Reagan seperti dikutip dari History Channel, Jumat (12/6/2015).

"Sekretaris Jenderal Gorbachev, bila Anda mencari perdamaian, kemakmuran bagi warga Uni Soviet dan Eropa Timur datang ke sini ke gerbang ini, buka gerbang ini. Bapak Gorbachev runtuhkan tembok ini," teriak Reagan.

Upaya dari Reagan untuk menyatukan Jerman membuahkan hasil. Setelah 2 tahun tepatnya pada 9 November 1989 Tembok Berlin runtuh.

Bukan hanya itu, setahun kemudian perubahan besar kembali terjadi. Jerman Barat dan Timur bersatu setelah berpisah hampir setengah abad.

Sementara itu, Gorbachev yang memimpin Soviet sejak 1985 memilih mundur di 1991.

Saingannya, Reagan, pun mengakhiri jabatannya pada 1989 setelah 2 kali terpilih. Ia menghembuskan napas terakhirnya pada 5 Juni 2004 di usia 93 tahun.

Di tanggal yang sama, pada 1987, gempa besar menerjang India. Gempa berkekuatan 8,8 skala Richter ini menyebabkan 1.500 orang tewas.

Pada waktu yang sama di tahun 1898, negara tetangga Indonesia, Filipina merengkuh kemerdekaan. Kemerdekaan itu dia dapat dari Spanyol. (Ger/Ado/Nda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini