Sukses

Foto Medis Masa Lalu yang Bikin Anda Bersyukur Hidup di Abad 21

Bersyukurlah Anda yang tidak pernah terbangun di tengah proses operasi ginjal.

Liputan6.com, Jakarta Kita mungkin sering mendengar orang-orang sekeliling yang berkomentar bagaimana orang-orang di masa lalu lebih sehat.

Makanan instan dan tekanan stres pada orang-orang usia muda mungkin bertanggung jawab akan risiko sakit keras di kalangan manusia moderen. Namun, pada dasarnya kita sebagai masyarakat senang menyalahkan perkembangan zaman akan hidup yang serba ricuh dan hubungan antarmanusia yang selalu berubah pekertinya.

Terlebih jika teknologi dalam kedokteran tidak pernah berkembang, semoga beruntung hidup dengan ancaman penyakit campak dan meninggal karena pneumonia.

Beruntunglah Anda yang tidak tinggal di abad 19, dimana Anda tidak harus duduk di kursi makan yang dilubangi dalam proses melahirkan, atau mengalami kesalahan teknis operasi karena dokter yang tidak dibolehkan menyentuh tubuh pasien wanitanya, gagal mendeteksi radang usus buntu Anda.

Dilansir boredomtherapy.com, Rabu (3/6/2015), berikut adalah berbagai peralatan medis creepy lainnya yang berasal dari abad 19. (Ikr)

Seperti inilah perawatan sakit punggung di era Victoria!

Kalau kursi untuk membantu proses melahirkan seperti ini, sebaiknya melahirkan di rumah ya...

Botol soda berfungsi ganda sebagai botol infus! Percayakah Anda dengan label?

Alat tiruan tubuh wanita ini merupakan dummy. Berfungsi bagi si pasien wanita menjelaskan tentang kondisi fisik mereka pada dokter. Di masa itu, dokter pria dilarang menyentuh tubuh pasien wanita. Tingkat akurasinya? Ya, tidak sampai 100 persen...

Coba tebak, anak-anak balita ini sedang dirawat karena rakhitis atau menjadi kelinci percobaan ilmuwan gila?

Sungguh kursi roda yang tidak nyaman.

Ini bukan radio, namun alat kejut untuk pasien.

Coba bayangkan menjadi pasien dengan suster yang berpakaian seperti ini. Iya, mereka suster.

Ini alat fisioterapi, bukan sauna rumah buatan China.

Di masa itu, pasien yang perlu dioperasi hanya dibekap dengan obat bius. Risiko si pasien bangun di tengah-tengah proses sangat, sangat tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.