Sukses

Dalam 24 Jam, 52 Orang Tewas Akibat Gelombang Panas di India

Gelombang panas yang melanda sejumlah negara bagian di India telah merenggut 2.207 nyawa.

Liputan6.com, New Delhi - Gelombang panas yang terus melanda sejumlah kawasan di India telah menyebabkan jumlah korban tewas meningkat menjadi 2.207 orang. Sejak Jumat 29 Mei 2015 saja, tercatat jumlah korban tewas 202 orang yang tersebar di kawasan selatan dan timur India seperti di negara bagian Andhra Pradesh, Telangana, dan Orissa.

Petugas Meteorologi setempat mengatakan, pada Sabtu 30 Mei 2015 kemarin, suhu tertinggi terjadi di kota Nagpur, pusat pemerintahan Maharashtra, dengan suhu mencapai 47,1 derajat Celsius. 

Di Andhra Pradesh, tercatat lebih dari 146 orang tewas pada Sabtu kemarin, sehingga menambah angka kematian akibat gelombang panas di wilayah itu menjadi 1.636 orang. Sementara di Telangana, seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (31/5/2015), jumlah korban tewas 541 orang, 52 di antaranya dilaporkan tewas dalam 24 jam.

Sedangkan di Orissa, jumlah korban tewas sejak Jumat 29 Mei 2015 meningkat dari 17 menjadi 21 orang. Tujuh di antara korban tewas dari Gujarat dan 2 lainnya dari Delhi.

Gelombang panas melanda India sejak beberapa pekan terakhir. Tak hanya merenggut nyawa warga, yang sebagian besar adalah para pekerja konstruksi, tunawisma, dan orang-orang sepuh, gelombang panas yang suhunya dilaporkan hingga mencapai 50 derajat Celsius juga membuat aspal di negara tersebut meleleh.
 
Di kebun binatang, macan tutul dan harimau bahkan tak seliar biasanya. Mereka berbaring terengah-engah di tempat teduh, sampai penjaga tempat itu datang setiap dua jam dan menyirami mereka dengan selang air.

Salah satu harimau putih berguling-guling gembira saat disemprot air. Gajah pun terlihat minum dengan lahap dari kolam saat diisi kembali.

"Kami bahkan melakukan penyemprotan reptil," kata kurator Delhi Zoo, Riyaz Khan seraya menambahkan bahwa para binatang juga diberikan glukosa dalam air minum. (Sun/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini