Sukses

Korban Tewas Gelombang Panas di India Tembus 800 Orang

Pemerintah setempat meminta warga untuk mengenakan pakaian ringan dan tidak keluar jika bukan mendesak.

Liputan6.com, New Delhi - Gelombang panas yang melanda di sejumlah kawasan di India telah menewaskan 800 orang. Pemerintah setempat meminta warga untuk mengenakan pakaian ringan dan tidak keluar jika bukan mendesak.

Dikutip dari timesofindia, Rabu (27/5/2015) pemerintah India juga telah menyediakan ribuan 'tempat air' untuk menyediakan air minum bagi masyarakat. Oralit dan cairan infus telah tersedia di bus dan kereta api di Andhra dan Telangana, dua negara di mana banyak orang yang menderita dehidrasi.

Para ahli menyalahkan curah hujan curah dari Maret sampai pekan kedua Mei. Hal itu dinilai sebagai penyebab tingginya jumlah kematian.

"Mungkin ada banyak penyebab di balik gelombang panas yang berat tahun ini. Tahun ini suhu tiba-tiba berubah. Ini mengganggu mekanisme pertahanan tubuh. Orang tua, mereka yang terlibat dalam pekerjaan fisik, anak-anak dan wanita hamil dengan mudah menderita sengatan matahari jika ada yang buruk aklimatisasi iklim," ujar ahli pengobatan di Hyderabad, Aftab Ahmad.

Alasan lain, lanjut dia, bisa keterlambatan ketersediaan fasilitas medis, tidak ada akses ke air minum, dehidrasi berat, dan ketidakseimbangan elektrolit.

Pada Selasa 26 Mei 2015, gelombang panas parah yang mencapai 7-45 derajat Celcius di atas normal terjadi wilayah di India. Wilayah itu adalah Vizianagaram, Visakhapatnam, East Godavari, West Godavari, Krishna, Guntur, kabupaten Prakasham dan Nellore dari Andhra pesisir Pradesh.

Suhu di kebanyakan kota Telangana di atas 42 derajat. Khammam di Telangana tetap dalam kondisi suhu yang mendidih. Pada 23 Mei 2015, merkuri telah menyentuh 48 derajat, tertinggi dalam 68 tahun terakhir.

Selama beberapa hari terakhir, suhu ekstrim terjadi. Kebanyakan orang telah mengunci diri dalam ruangan untuk menghindari panas yang intens. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini