Sukses

Patung Kuda Adolf Hitler yang Hilang Akhirnya Ditemukan

Patung 'Walking Horses' buatan Josef Thorak (1889-1952) menghilang pada 1989, ketika Tembok Berlin runtuh.

Liputan6.com, Berlin - Dua patung kuda dari bahan perunggu pernah menghiasi muka Istana Kanselir Jerman Adolf Hitler. Namun, karya seni bertajuk 'Walking Horses' buatan Josef Thorak (1889-1952) menghilang pada 1989, ketika Tembok Berlin -- yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur -- runtuh.

Kini, setelah beberapa dekade, patung tersebut ditemukan. Polisi menemukannya, bersama barang berharga lainnya, di sebuah gudang setelah melakukan 10 penggerebekan dalam lima tahap yang menargetkan 8 tersangka anggota jaringan dealer seni ilegal.  

"Juga ditemukan relief besar dari granit karya Arno Breker, yang menampilkan seorang pejuang berotot, yang oleh polisi disebut 'tipikal gaya Nazi'," demikian Liputan6.com kutip dari BBC, Kamis (21/5/2015).

[Bintang] Fakta Adolf Hitler yang Jarang Diketahui Publik

Menurut media Jerman, Bild, para dealer tersebut, yang berusia 64-79 tahun, meminta uang sebesar 4 juta euro untuk ditukar dengan sepasang patung itu.

Patung-patung tersebut pernah menjadi bagian dari kejayaan Pemerintahan Nazi Jerman, sekaligus saksi kejatuhan Reich Ketiga yang dipimpin Hitler.

Bekas Istana Hitler yang hancur di akhir Perang Dunia II (Reuters)

Saat Nazi Jerman di ambang kekalahan di penghujung Perang Dunia II, kala bom-bom dijatuhkan di Berlin, patung-patung milik Hitler tersebut dievakuasi ke timur ibukota, yang pada 1945 diduduki pasukan Rusia.

Kuda-kuda itu baru muncul kembali di lapangan olahraga di barak Tentara Merah di kota tetangga, Eberswalde -- yang kemudian menjadi Republik Demokratik Jerman atau Jerman Timur.

Kedua patung itu ada di sana selama 38 tahun. Kuda-kuda yang sebelumnya dicat warna emas rusak akibat terjangan peluru. Ekornya putus dan diperbaiki seadanya. Anak-anak kecil kadang bermain-main dengan mereka.

Puluhan tahun berlalu, seorang sejarawan seni menemukan keberadaannya. Ia menulis sebuah artikel yang dipublikasikan di media massa pada awal 1989.

Beberapa minggu setelah artikel terbit, patung-patung itu raib. Diduga dijual oleh rezim Jerman Timur, yang pada akhir pergolakan sangat membutuhkan uang tunai.

Kini, setelah penemuan kembali, patung itu mungkin akan menjadi milik negara. Juga dimungkinkan, keturunan seniman pembuatnya, Josef Thorak bisa mengklaimnya. (Ein/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini