Sukses

KBRI Yaman Tetap Beroperasi Tanpa Dubes

Kondisi Yaman yang tengah memanas tak membuat kantor kedutaan besar Indonesia di negara itu tutup.

Liputan6.com, Sanaa - Kondisi Yaman yang tengah memanas tak membuat kantor kedutaan besar Indonesia di negara itu tutup. Meskipun sang Duta Besar RI, Wajid Fauzi tengah berada di tanah air.

Menurut informasi, operasional KBRI Sanaa terus berjalan karena masih ada sejumlah tugas yang harus ditangani. "KBRI Sanaa masih beroperasi tapi dikendalikan dari luar region, di Salalah, Oman," kata Wajid di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kamis (7/5/2015).

Wajid mengatakan, KBRI akan menangani antisipasi evakuasi. Sebab, proses pemulangan WNI dalam jumlah besar masih berpotensi terjadi.

Jalur digunakan pun yang paling memungkinkan adalah melewati Salala. Menurut Wajid, daerah itu sangat dekat Tarim dan Al-Mukala yang banyak ditinggali oleh para WNI.

Sampai saat ini sudah sebanyak 2.059 WNI sudah dipulangkan ke Indonesia.

Yaman bergejolak setelah Milisi Houthi melancarkan pemberontakan secara berkala sejak 2004. Aksi mereka yang paling signifikan terjadi sejak Juli 2014.

Kelompok tersebut tengah berupaya mendapatkan peningkatan otonomi di Provinsi Saada. Puncaknya pada September 2014, mereka menguasai Ibu Kota Sanaa, menyandera staf kepresidenan, dan menembaki kediaman Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi. Kondisi ini kemudian membuat Arab Saudi dan sekutunya turun tangan.

Dari data PBB, semenjak Yaman diterjang konflik sudah 600 orang tewas. Jumlah warga yang terluka bahkan lebih mengejutkan lagi mencapai 2.200 orang. Sementara 100 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.