Sukses

Kenya Berkabung 3 Hari Atas Serangan Berdarah di Kampus Garissa

Palang Merah Kenya mengatakan, sejauh ini 54 korban telah diidentifikasi oleh kerabat di sebuah kamar mayat di ibukota Kenya, Nairobi.

Liputan6.com, Nairobi - Setelah pembantaian lebih dari 100 mahasiswa di Kampus Universitas Garissa oleh kelompok militan al-Shabab, Kenya menyatakan berkabung selama 3 hari.

Upacara Paskah yang bertepatan dengan masa berkabung pun diadakan untuk mengenang 148 korban dan bendera setengah tiang diharapkan dipasang.

"Pemerintah akan menanggapi serangan dengan cara sekeras mungkin," tegas Presiden Kenya Uhuru Kenyatta seperti dikutip BBC, Minggu (5/4/2015).

Palang Merah Kenya mengatakan, sejauh ini 54 korban telah diidentifikasi oleh kerabat di sebuah kamar mayat di ibukota Kenya, Nairobi.

Selain itu, lebih dari 600 siswa dan 50 staf yang selamat dari serangan telah dipulangkan ke kampung halaman mereka menggunakan sejumlah bus.

Banyak korban telah bertemu kembali dengan keluarga mereka di Stadion Nasional Nyayo Nairobi yang telah dipilih sebagai pusat krisis.

Lavenda Mutesi (18), yang melompat keluar dari jendela kamar asramanya untuk melarikan diri dari serangan, berharap teman-temannya bisa diselamatkan.

"Walaupun saya sangat bersyukur, saya berharap teman-teman saya ada di sini, karena saya berharap mereka bisa berbagi momen ini dengan saya, dengan orangtua mereka. Saya kehilangan banyak teman," ujar dia.

Hampir semua dari 148 orang yang tewas adalah mahasiswa dan 79 orang lainnya luka-luka dalam serangan yang terjadi Kamis 2 April 2015 petang. 4 Pria bersenjata juga tewas dalam serangan itu. Otoritas Kenya mengatakan, mereka telah menahan 5 orang untuk diinterogasi terkait serangan itu. Salah satunya diyakini sebagai penjaga keamanan universitas. (Ado/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.